Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

PPKM Level 3 Dibatalkan, Disbudpar Semarang Minta Industri Wisata Siapkan Strategi Jelang Nataru

Dibatalkannya PPKM Level 3 di semua wilayah dimungkinkan akan terjadi lonjakan pengunjung di sejumlah tempat wisata di Kota Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TribunJateng.com/Hermawan Handaka
Penurunan menjadi level II pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berimbas terhadap dibukanya kembali kawasan pariwisata, ruang publik di sejumlah daerah, termasuk Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/9/21). Sejumlah wisatawan terlihat mengunjungi kawasan kota lama yang menjadi favorit anak muda untuk mengenal wisata sejarah di Semarang. Walau sudah ditetapkan menjadi level II semua pengunjung wajib menerapkan 5 M. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dibatalkannya PPKM Level 3 di semua wilayah dimungkinkan akan terjadi lonjakan pengunjung di sejumlah tempat wisata di Kota Semarang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari, Jumat (10/12/2021). 

"Libur Nataru memang ada berita PPKM level 3 ditiadakan. Apapun itu, akan tetap ada pembatasan. Kami perlu mempersiapkan sejumlah strategi," papar Iin, sapaanya, Jumat (10/12/2021). 


Iin melanjutkan, apapun kebijakan pemerintah, pembatasan pengunjung harus dilakukan di seluruh industri wisata baik tempat wisata, hotel, restoran, dan tempat hiburan.

Baca juga: Vaksinasi untuk Usia Anak SD Dimulai 24 Desember, Gubernur Jateng Ganjar: Ini Kabar Bagus

Baca juga: Wali Kota Semarang Hendi Beri Lampu Hijau Kampus yang Hendak Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Setiap industri wisata perlu mempersiapakn beberapa plan atau rencana mengantisipasi seandainya terjadi lonjakan pengunjung.

Disbudpar juga menyiapkan strategi mengantisipasi terjadinya lonjakan di beberapa titik yang disinyalir terjadi keramaian, misalnya Kota Lama dan Simpanglima.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, kecamatan, kelurahan, dan kepolisian untuk turun pada hari-hari tertentu selama Nataru. 


"Kami akan aktif turun saat hari-hari tertentu dan jam tertentu saat ramai pengunjung," ucapnya. 


Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, akan melaksanakan apapun kebijakan pemerintah pusat. Dalam menentukan kebijakan, pemerintah pusat pasti sudah memiliki pertimbangan panjang dan manfaat bagi masyarakat. 


Menurutnya, pemerintah memiliki hierarki organisasi dari tingkat pusat, provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan. Maka, apapun yang menjadi kebijakan pemerintah pusat tentu akan dilaksanakan. 


"Saat pemerintah pusat menerapkan PPKM level 3 atau tidak, buat kami tinggal melaksanakan saja. Begitu ditunda PPKM level 3, kami siap melaksanakan termasuk dengan skenario pembatasan berkegiatannya," papar Hendi, sapaannya. 


Meski tidak ada PPKM Level 3, Hendi mengatakan, Pemerintah Kota Semarang akan tetap melakukan pembatasan pada beberapa hal guna meminimalisir penyebaran Covid-19 selama Nataru. 


Saat ini, Kota Semarang masih menerapkan PPKM Level 1. Ada pembatasan dalam PPKM level 1 tapi lebih longgar.

Pada moment Nataru, pihaknya akan lebih memperketat pembatasan mulai 24 Desember untuk meminimalisir penularan Covid-19. Pembatasan tidak sampai harus menutup semua sektor.

Baca juga: Buntut Perkelahian di 87 King Coffee, Pemilik Kafe Dipanggil Polisi dan Buat Surat Pernyataan

Baca juga: Polemik Video Desa Wisata Dieng Kulon Peraih Penghargaan, Pokdarwis: Video Itu Bukan kami yang Buat

Masyarakat tetap boleh berkegiatan. Ibadah natal juga diperbolehkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved