Berita Semarang
Wali Kota Hendi Siapkan Banyak Strategi untuk Bangkitkan Wisata di Semarang pada 2022
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tengah berjuang membangkitkan kembali sektor wisata yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tengah berjuang membangkitkan kembali sektor wisata yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19.
Hendi, sapaannya, mengatakan, harus ada kebijakan kelonggaran untuk mendukung pariwisata Kelonggaran itu bisa diberikan jika persoalan Covid-19 di Semarang sudah landai atau tuntas.
Dia menyebutkan, kasus Covid-19 di Semarang selama sepekan terakhir sudah menunjukan hal yang baik yang mana Covid-19 tercatat nol kasus.
"Kalau kami dituntut untuk melonggarkan aktivitas ekonomi, kami harap masyarakat mendukung dengan cara disiplin protokol kasehatan," ucapnya, saat menghadiri Semarang Outlook 2022, di Oudetrap Kota Lama, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Rutan Solo Kecipratan Bikin Baju Sekolah Anak, Berkah Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Libur Tahun Baru, Gubernur Jateng Ganjar Minta Bupati dan Wali Kota Awasi Ketat Destinasi Wisata
Baca juga: Tanamkan Prinsip Organisasi, STIE CKU Semarang Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa
Dia menyampaikan, ada banyak strategi yang direncanakan Pemerintah Kota Semarang untuk membangkitkan sektor pariwisata pada 2022 mendatang.
Pihaknya akan menciptakan destinasi baru, memperbarui destinasi yang sudah ada, serta merombak konsep event dengan cara lebih memperhatikan protokol kesehatan.
Menurutnya, inovasi gelaran event perlu dilakukan untuk meyakinkan pelancong bahwa Semarang aman untuk berwisata.
"Itu perlu dilakukan inovasi untuk bisa membuat orang yakin datang bahwa di Semarang tidak ada Covid-19 atau angkanya sudah sedikit," paparnya.
Lebih lanjut, Hendi membeberkan, ada beberapa desrinasi wisata baru yang bakal dibuka pada 2022 mendatang.
Satu diantaranya Museum Kota Lama Semarang.
Saat ini, bentuk fisik museum sudah ada, namun isi dari museum masih digodok oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang.
"Awal januari, museum imersif bisa diresmikan. Insya Allah bisa mendatangkan wisatawan," ucapnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarant juga tengah membangun gedung pertunjukan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yakni Gedung Ki Narto Sabdo.
Gedung ini akan menhadi gedung pertunjukan yang spektakuler dengan konsep modern sehingga bisa mendukung sektor pariwisata.
Kemudian, Pemkot juga tengah mengembangkan kawasan wisata tidak hanya di Kota Lama, melainkan juga merambah ke Kampung Melayu, Kauman, dan Pecinan antara lain dengan pembangunan landmark Kampung Melayu, pembangunan Alun-Alun Johar yang saat ini sudah rampung.
"Berikutnya kami selesaikan kampung Pecinan," tambahnya.
Wisata religi juga tak lepas dari rencana pengembangan.
Menurut Hendi, banyak tokoh besar yang dimakamkan di Semarang.
Misalnya, Soleh Darat.
Pembangunan wisata religi makam Soleh Darat akan dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Saat ini, pengembangan baru sebatas pintu masuk.
Wisata religi juga akan dibangun di kawasan Depok, yang terdapat makam leluhur Habib Lutfi di kawasan tersebut.
"Jalannya kecil. Kami sudah beli ruko di wilayah sana. Tahun depan, kami bongkar rukonya jadi akses masuk," katanya.
Di sisi lain, Hendi juga berupaya mengembangkan destinasi wisata yang sudah ada.
Misalnya, pengembangan Kampung Jawi.
Pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk Kampung Jawi.
Kemudian, rehab Agro Sodong atau monumen Dandang di Mijen.
Dari sisi aksesibilitas, lanjut dia, akan ada Tol Semarang - Demak yang masih dalam tahap pembangunan dan tol Semarang - Kendal yang masih dalam perencanaan. Tol tersebut juga berfungsi sebagai tanggul laut mencegah banjir.
"Mudah-mudahan bisa menambah aksesibilitas Kota Semarang," imbuhnya.
Selama masih dalam kondisi pandemi, pihaknya masih memprioritaskan wisatawan domestik untuk berkunjung ke Semarang.
Adapun rencana mendatangkan wisatawan dari luar negeri, itu bergantung kebijakan Pemerintah pusat yang memiliki kewenangan membuka pintu dari luar negeri.
Baca juga: Soroti Banyak Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan, Ini Kata PGRI Jateng
Baca juga: Tanggal 1 dan 2 Januari 2022, Wisatawan yang Berkunjung ke Kudus akan Diputar Balik
Panitia Kegiatan Semarang Outlook 2022, Asmono Wikan mengatakan, kegiatan ini untuk mewadahi para pelaku ekonomi, bisnis, dan wisata agar memahami visi Kota Semarang pada 2022 mendatang di bidang pemulihan ekonomi dan wisata.
Maka, perlu ada komunikasi antara pemerintah dan pelaku bisnis untuk mendukung ekonomi dan wisata.
"Begitu banyak dampak yang dapat diambil oleh pelaku bisnis, ekonomi, wisata," ucapnya. (*)