Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Akibatkan Kematian, Waspada Leptospirosis Penyakit yang Ditularkan Tikus, Ini Gejala & Pencegahannya

Dia menyebut, bagaimana seseorang bisa terinfeksi leptospirosis, salah satunya adalah melalui luka terbuka yang terkena air kencing tikus

Editor: muslimah
youtube
FOTO ILUSTRASI 

Di semua puskesmas yang ada di Kabupaten Karanganyar sudah disediakan obat untuk penyakit leptospirosis

"Kebanyakan itu berasal dari tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Kalau pengelolaan sampah tidak baik, tikus terkadang masuk ke rumah dan kencing di mana-mana. Di lantai, di meja. Kalau itu terkena luka bisa berpotensi terinfeksi," terang Winarno.

Pecegahan Leptospirosis 

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan karena urin tikus yang terkena bakteri leptospira interrogans setelah masuk ke dalam tubuh manusia.

Penyebarannya bisa melalui urin tikus yang masuk ke dalam tubuh melalui luka, atau pun gigitan tikus.

Memasuki musim penghujan ini, bakteri leptospira banyak menyerang manusia, karena banyak lokasi yang lembab atau pun basah.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS UNS, Coana Sukmagautama, bakteri leptospirosis hanya bisa masuk ke dalam tubuh manusia jika ada media basah.

"Kalau musim kemarau, sangat jarang sekali penyebarannya, karena infeksi bakteri ini harus basah," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (4/2/2020).

Bakteri leptospirosis ini biasanya menyerang di lingkungan yang kumuh, seperti pasar, pekerja bangunan, petani dan lainnya.

Untuk mencegah bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, Coana menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan.

"Prinsipnya hidup sehat saja, menjaga kebersihan lingkungan, dan pola makan yang teratur serta seimbang untuk mengembalikan sistem imun tubuh kita," jelasnya.

Dia menambahkan, jika dalam satu kawasan ada yang positif terkena bakteri Leptospirosis yang disebabkan oleh tikus, maka sangat dimungkinkan tikus yang ada di kawasan tersebut postif bakteri leptospirosis.

"Tapi masyarakat tidak perlu khawatir, karena bakteri leptospa hanya menyebar melalui tikus yang positif leptospirosis," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menambahkan, pihaknya telah melakukan pemantuan surveilans epidemiologi di wilayah tempat tinggal empat orang yang positif bakteri Leptospirosis.

"Kami sudah melakukan pemantauan di lingungan mereka tinggal, dan hasilnya saat ini suah terkendali, tidak ada temuan kasus baru di sana," jelasnya.

Dengan banyaknya hawa tikus yang menyerang sawah, membuat petani juga berpotensi terserang baktari leptospirosis.

"Cara pencegahannya adalah menjaga kebersihan lingkungan dan membasmi tikus serta sarangnya," harap dia.

"Tapi bangkai tikus jangan dibuang di jalan, nanti menimbulkan masalah baru lagi," terangnya. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved