Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jadi Sasaran Pembobolan, Manajemen Kantor Pos Sebut Keamanan di Setiap Kantor Cabang Terjaga Ketat

Manajemen Kantor Pos Regional IV Jawa Tengah memastikan keamanan di setiap kantor cabang terjaga ketat.

TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menanyai empat pelaku pembobol kantor pos di sejumlah wilayah di Jawa Tengah 

Menurutnya, para pelaku telah melancarkan aksinya sekitar 5 hingga 6 bulan. Pelaku menggunakan mobil  sewaan untuk melaksanakan aksi. 


"Keempat pelaku direkrut oleh AR. Para sudah memetakan terlebih dahulu kantor pos yang sekiranya aman untuk dibobol," ujar dia.

Baca juga: Unggahan Ardhito Pramono Sebelum Ditangkap Polisi Terkait Penyalahgunaan Narkoba Jenis Ganja

Baca juga: Rutan Solo Jalin Kerjasama dengan BNNK untuk Berantas Penyalahgunaan Narkoba di Dalam Tahanan


Kombes Djuhandani menuturkan ada beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) kantor pos yang tidak berhasil disatroni karena diketahui oleh penjaga. Pelaku telah memetakan mana saja  kantor pos yang lemah penjagaannya.


" Jadi mereka telah menargetkan tempat-tempat yang pengamanan kurang dan tidak ada penjagaan," tuturnya.


Menurutnya,  pelaku tidak menggasak paketan yang dikirimkan melalui kantor pos tersebut. Pelaku hanya menggasak barang-barang yang ada di kantor itu.


"Pelaku mengambil simplenya hanya mengambil barang-barang yang ada di kantor itu. Kalau barang paketan terjaga karena tempat itu diamankan di kantor itu," terangnya.


Ia mengatakan pelaku mendapatkan hasil terbesar berada di Kantor Pos Brebes. Pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp 90 juta.


"Hasil pencurian, 4 pelaku masing-masing mendapat Rp 20 juta. Sementara otak pelaku mendapat hasil Rp 30 juta.  Dari hasil itu pelaku dibelikan motor dan emas. Sisanya saat ini sedang kami amankan," jelasnya.

 

Tak kantong SIM

Pelaku yang merupakan sopir dari mobil digunakan untuk membobol kantor pos di sejumlah wilayah di Jawa Tengah tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Sopir tersebut diketahui berinisial AP warga Banyumas. Dia mengaku tidak memiliki SIM ketika ditanya oleh Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro saat konfrensi pers di kantornya, Rabu (12/1/2022).


"Saya tidak punya SIM dan bekerja menjadi sopir selama 5 bulan," jelasnya.


Selama menjadi sopir, dia hanya berada di  mobil dan bertugas mengawasi lokasi sekitar yang akan dibobol. Dirinya mendapat bagian hasil curian sebesar Rp 20 juta.


"Saya mendapat bagian Rp 20 juta," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved