Berita Lampung
Buronan Lapas Kendal Ditembak Mati di Lampung, Afdian Tewas Seusai Rampok Karyawati Bank
Afdian Saputra (34) Daftar Pencarian Orang (DPO) narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Kendal meninggal ditembak
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Afdian Saputra (34) Daftar Pencarian Orang (DPO) narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Kendal meninggal ditembak jajaran kepolisian Polda Lampung.
Kabar tersebut dibenarkan Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal, Rusdedy, saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).
Rusdedy menuturkan, sudah mendapatkan kabar dari Polda Lampung tentang tewasnya salah satu warga binaannya yang menjadi DPO.
Menurut dia, Afdian melarikan diri saat menjalani masa hukuman di Lapas Terbuka Kendal pada, 14 November 2021 lalu.
Afdian kabur dari Lapas diperkirakan selepas waktu salat Subuh dengan cara melompat pagar pembatas.
Pihak Lapas Terbuka Kendal sudah berupaya menelusuri tempat-tempat yang dimungkinkan menjadi tujuan pelarian Afdian.
Seperti kediaman istrinya di Kabupaten Pati, beberapa kediaman teman-temannya di Kabupaten Demak dan Cepiring, Kendal.
"Setelah kejadian kaburnya, kami sudah lakukan penelusuran di tempat tinggal istrinya di Pati dan teman-temannya di Demak, juga Cepiring Kendal. Tetapi nihil," terangnya.
Pihaknya juga sudah melaporkan hal itu ke Polres Kendal untuk membantu pencarian sejak November lalu.
Diketahui, Afdian Saputra adalah warga kelahiran di Desa Cahaya Maju, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan.
Dia merupakan narapidana kasus perampokan di Kabupaten Demak pada April 2020 dan menjadi tahanan di Lapas Kelas IA Kedungpane, Kota Semarang dengan kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan di sebuah minimarket di Karanganyar, Demak.
Pada, 23 Oktober 2021, Afdian dipindahkan ke Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal untuk menjalani sisa hukuman. Namun, dia nekat kabur pada 14 November 2021, kurang dari satu bulan setelah menjalani hukuman dan pembinaan di Lapas Terbuka Kendal.
Hingga akhirnya, Afdian tewas setelah dihadiahi timah panas oleh jajaran Polda Lampung usai terlibat dalam tindak pidana kekerasan di sebuah BRI Link Way Bungur, Lampung Timur.
Dia sempat dilarikan ke rumah sakit di Ogan Komering Ilir (OKI) untuk mendapatkan perawatan, namun akhirnya meninggal pada, Minggu (30/1/2022) dini hari.
Perampok
Afdian pelaku perampokan dan pembunuhan Leli Agustin, karyawati BRI Link Way Bungur Lampung Timur akhirnya ditangkap polisi.
Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution membenarkan informasi penangkapan tersebut. "Iya, sudah kita tangkap di Sumatera Selatan," singkatnya.
Perampokan dan pembunuhan terhadap karyawati BRI Link di Way Bungur, Leli (20), terjadi pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 17.15 WIB.
Pelaku merampas uang senilai Rp 50 juta dari BRI Link tersebut serta menembak korban Leli hingga tewas. Korban ditembak dua kali di bagian tubuh.
Sosok Leli Agustin (20), karyawati BRI Link yang tewas ditembak perampok adalah mahasiswi pendidikan di Universitas NU Lampung, semester V.
Menurutnya, Leli bekerja sebagai karyawati di BRI Link untuk meringankan beban orangtuanya membiayai kuliah.
Keluarga Leli Agustin (20), karyawati BRI Link yang meninggal dunia dalam kejadian perampokan di Way Bungur, Lampung Timur, meminta pelaku dihukum mati.
Pihak keluarga berharap polisi dapat segera dapat mengungkap dan menangkap pelaku perampokan yang menewaskan Leli.
"Kami sekeluarga besar meminta pelaku ditembak mati," kata perwakilan keluarga korban.
Lepas tembakan
Polisi terus mendalami kasus perampokan BRI Link di Way Bungur, Lampung Timur.
Dari keterangan yang diperoleh, pelaku sempat melepaskan dua kali tembakan.
Seorang karyawati BRI Link di Way Bungur bernama Leli Agustin (20) tewas di tangan perampok, Jumat (21/1/2022).
Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Ferdiansyah mengatakan, pelaku melepaskan tembakan sebanyak dua kali. "Untuk penembakan yang terjadi kemarin itu sebanyak dua kali," ujarnya.
Tembakan pertama mengenai kepala korban hingga tewas.
"Satu terkena korban di bagian kepala kanan. Satu lagi menyasar ke rumah warga," kata Ferdiansyah.
Pelaku menembak karena melihat ada warga yang hendak mencegahnya kabur. (Tribun Jateng/Sam/Tribun Lampung)
Baca juga: LIPUTAN KHUSUS: Kenapa  Angka Kasus Pasien Meninggal karena Komorbid Turun dengan Adanya Vaksinasi?
Baca juga: Kunci Jawaban Halaman 63 dan 71 Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 7 Bagong Kussudiarjo
Baca juga: Mason Greenwood Dipenjara dan Dicekal Manchester United karena Kasus Dugaan Penganiayaan
Baca juga: OPINI Anton : Orang Bajik akan Sehat