Penanganan Corona
Tiga Nakes RSI Kendal Positif Covid-19, Diduga Terpapar Saat Tangani Pasien
Suhadi mengimbau kepada masyarakat Kendal agar lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan di luar rumah.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Tingginya penyebaran Covid-19 varian Omicron membuat tiga tenaga medis (nakes) di Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal terpapar.
Hal itu disampaikan Direktur RSI Kendal, dr Suhadi saat menerima kunjungan Sekda Kabupaten Kendal, Moh Toha, Jumat (11/2/2022).
Dr Suhadi menyebut, ada 8 pasien Covid-19 dengan gejala ringan-sedang yang dirawat di RSI Kendal.
Baca juga: Kasus Virus Corona di Kendal Meroket, 124 Kasus dalam Sehari, Semua Gejala Ringan dan Sedang
Baca juga: Gedung Perpusda Kendal Diresmikan, Terapkan Konsep The Light Library, Berikut Penampakannya
Baca juga: Sedang Disiapkan Tahun Ini, Semua Puskesmas di Kendal Bakal Terapkan Sistem Rekam Medis Elektronik
Baca juga: GenBI Walisongo Adakan Pembukaan Bina Desa di Dusun Kluwak-Kendal
Empat lansia, satu anak, dan sisanya dewasa.
Mereka menempati ruang isolasi yang sudah disiapkan pihak rumah sakit berjumlah 20 ruang (tempat tidur).
Selain itu, Suhadi mengatakan, tiga tenaga kesehatannya juga kini terpapar corona.
Terdiri dari dua dokter spesialis, dan satu perawat yang kini sedang menjalani isolasi mandiri.
Dia menjelaskan, dari delapan pasien yang dirawat saat ini mengalami gejala ringan sampai sedang.
Seperti nyeri kepala hebat, badan terasa sakit, dan lemah (sempoyongan) jika dibuat jalan atau berdiri lama.
"Ada yang saturasi oksigennya di bawah 95, tapi masih di atas 90."
"Lain-lain sakit kepala dan badan sakit-sakit."
"Tetapi mortalitasnya (tingkat kematiannya) rendah, tidak bahaya," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (11/2/2022).
Pihaknya pun memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada dengan meningkatkan protokol kesehatan selama menangani pasien.
Di sisi lain, dr Suhadi juga sudah menyiapkan 20 tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19.
Tiga ruang di antaranya merupakan pelayanan khusus ICU untuk pasien Covid-19.
Pihak rumah sakit juga menyiapkan 10 tempat tidur darurat di ruang IGD jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Sesuai arahan pemerintah daerah, kami siapkan ruang perawatan isolasi Covid-19."
"Kami juga siagakan laboratorium PCR yang beroperasi setiap hari."
"Saat ini rata-rata menguji 40 sampel per hari, dengan angka positivity rate di atas 10 persen," katanya.
Suhadi mengimbau kepada masyarakat Kendal agar lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan di luar rumah.
Ia berpesan, supaya tidak ada yang meremehkan penularan varian Omicron ini karena tingkat penyebarannya yang begitu cepat.
Meski rata-rata tidak disertai gejala berat, namun ada beberapa pasien yang mengalami gejala cukup serius sehingga perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Di RSI Kendal baru sejak Januari 2022 ruang isolasi Covid-19 terisi kembali."
"Kondisi dari pasien yang ada saat ini, angka kesakitannya tidak kalah dengan varian Delta, meskipun tidak mematikan (mortalitasnya rendah)."
"Tapi, semua jangan meremehkan, prokes tetap dipertahankan, karena kasusnya cepat sekali meningkat," ujarnya.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Parno meminta kepada enam rumah sakit agar bersiaga jika terjadi lonjakan kasus signifikan.
Ia juga meminta kepada pihak rumah sakit agar melaporkan perkembangan pasien Covid-19 setiap hari secara detail.
Dengan itu, jadi dasar Dinkes atau pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan dalam penanganan Covid-19.
"Ada enam rumah sakit yang sudah berkordinasi langsung dengan kami."
"Satu rumah sakit daerah dan 5 rumah sakit swasta."
"Semuanya sudah siap," tutur dia. (*)
Disclaimer Tribun Jateng
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Tahun Ini Kartu Kebumen Sejahtera Sasar 71 Ribu Peserta BPJS Kesehatan, Total Anggaran Rp 29 Miliar
Baca juga: Mohon Maaf, Pasar Sabtu dan Minggu di Alun-alun Karanganyar Terpaksa Ditunda, Mestinya Pekan Ini
Baca juga: Ternyata Karena Ini, SPPD PBB Belum Dikeluarkan Bapenda Kota Semarang, Lagi Pendataan Ulang Bangunan
Baca juga: Tahun Ajaran 2022/2023, Sekolah Sudah Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka, Nadiem: Ini Lebih Fleksibel