Insiden PLTP Dieng
Memori Tragedi Kawah Sinila Dieng 149 Warga Tewas Karena Gas Beracun, Jauh Sebelum Insiden Geo Dipa
Insiden di PAD 28 PT Geodipa Dieng menewaskan seorang pekerjaan, serta beberapa orang dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
Setelah puluhan tahun tak berkunjung, Rabu (13/11/2019) lalu, Marjani kembali menginjakkan kaki di Sinila, tanah kematian yang selama 39 tahun ia tinggalkan.
"Saya hanya kesini sekali setelah letusan, sudah 39 tahun, " katanya
Suatu hari pada bulan Februari tahun 1979, kiamat kecil mengguncang dataran tinggi Dieng.
Kawah Sinila meletus. Gemuruhnya didengar warga.
Getarannya dirasakan mereka. Penduduk berlarian ke segala penjuru untuk menyelamatkan diri.
Bencana gas beracun nyatanya sulit diantisipasi warga. Bencana longsor masih bisa terlihat darimana datangnya luncuran tanah. Banjir pun bisa diketahui darimana arah aliran air.
Dengan demikian, warga lebih mudah mengantisipasinya hingga bisa lari menghindar.
Baca juga: Jam-jam Rawan Pencurian Gabah di Kebumen Diungkap Polisi, Petani Diminta Waspada
Baca juga: Klarifikasi PT Geo Dipa Energi Soal Kecelakaan Gas Beracun di Dieng, Korban 7 dan Tak Ada Ledakan
Baca juga: Klasemen Liga 1 Setelah Bhayangkara FC Ditahan PSIS, Perebutan Juara Milik Persib dan Bali United?
Tetapi siapa yang mampu mengenali arah datangnya gas. Makhluk itu bak iblis tak berwujud.
Penduduk seperti menghadapi musuh yang tak terlihat.
Siapa sangka, lahan yang mereka lalui untuk menyelamatkan diri (evakuasi) justru menjadi jalan kematian.
Semburan gas beracun dari kawah menyebar hingga masuk ke lubang-lubang hidung warga.
Gas yang masuk ke tubuh itu seakan mencekik mereka dari dalam. Warga mati bergelimpangan. (*)