Berita Karanganyar

18 Sapi Mati Mendadak di Desa Kaliboto Karanganyar, Gejala Awal Kejang-kejang, Ini Penjelasan Warga

Warga Ngemplak RT 03 RW 11 Desa Kaliboto, Suyatno, tidak tahu persis penyebab kematian satu sapi miliknya yang tengah hamil 3 bulan.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Suyatno warga Dusun Ngemplak, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar membersihkan kandang yang kini kosong seusai satu sapi peliharaannya mati mendadak dan satu sapi lainnya dijual, Sabtu (26/3/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - 18 sapi peliharaan milik warga Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar mati mendadak setelah sebelumnya mengalami kejang-kejang. 

Berdasarkan informasi, belasan sapi milik warga di empat dusun Desa Kaliboto tersebut mati mendadak selama sebulan terakhir. 

Warga Ngemplak RT 03 RW 11 Desa Kaliboto, Suyatno, tidak tahu persis penyebab kematian satu sapi miliknya yang tengah hamil 3 bulan.

Baca juga: Arif Nur Warga Solo Yang Hanyut di Bengawan Solo Ditemukan di Bawah Jembatan Jokowi Karanganyar

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Distributor dan Pasar Jungke Karanganyar Kosong, Kalaupun Ada Harga Tinggi

Baca juga: 30 Pengelola Desa Wisata di Karanganyar Ikuti Pelatihan

Baca juga: Paguyuban Perantau Asal Karanganyar Berharap Ada Mudik Gratis Tahun Ini

Pasalnya sapi itu dalam kondisi sehat, tetapi mati secara mendadak setelah sempat mengalami kejang-kejang. 

"Habis dikombor (diberi makan), ember dimasukan ke dalam rumah, terus brek (sapi roboh) dan kejang-kejang," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (26/3/2022). 

Setelah itu, lanjutnya, beberapa sapi milik warga lainnya mengalami kejadian serupa selama sebulan terakhir.

Dia menuturkan, gejala yang dialami sapi sebelum mati hampir sama yakni kejang-kejang dan perut membesar.

"Perut jadi besar, rata-rata begitu," terangnya. 

Lantaran takut kejadian serupa dialaminya, Suyatno kemudian menjual satu sapi yang masih tersisa kepada blantik pada Sabtu (26/3/2022) siang.

Seekor sapi itu dijual seharga Rp 14 juta.

Kejadian sapi mati secara mendadak baru pertama ini semenjak Suyatno tinggal di Desa Kaliboto sejak kecil. 

"Daripada nanti kehilangan lagi, eman-eman," ungkapnya. 

Kejadian serupa juga dialami tetangga Suyatno yang masih dalam lingkup satu RT.

Supono (50) hanya bisa pasrah melihat sapi yang dibeli dari hasil tabungannya mati mendadak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved