Lipsus Tribun Jateng
Awas! Masih Ada Jalanan Kota Semarang Rawan Begal, Waspada Saat Melintasi Utamanya Malam Hari
Wakapolresta Semarang mengimbau, warga yang beraktivitas malam hari atau pekerja malam untuk meningkatkan kewaspadaan guna hindari aksi begal.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
"Lalu patroli saat sahur stand by di perbatasan tersebut, menunggu muntahan dari wilayah Pedurungan," terangnya.
Kapolsek Candisari, Iptu Handri Kristanto menjelaskan, kondisi saat ini wilayah yang menjadi perhatian lantaran rawan yaitu di Jomblang.
Pihaknya sejauh ini hanya melakukan patroli rutin di wilayah rawan.
"Kami libatkan pula Bhabinkmtibmas agar meminta pengurus RW sampai RT dan takmir Masjid mengimbau untuk mengawasi wilayah masing-masing," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/4/2022).
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan menuturkan, ada beberapa wilayah rawan meliputi Kelurahan Kemijen yang berbatasan dengan Kaligawe, Jalan Kartini, dan Pasar Langgar.
Pihaknya mengantisipasi segala bentuk kejahatan seperti begal dan tawuran dengan rutin patroli.
"Kami lakukan pula edukasi ke masyarakat agar ikut menjaga ketertiban dan keamanan wilayah," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/4/2022).
Tak hanya di wilayah perkotaan Semarang, daerah pinggiran Semarang seperti Gunungpati dan Mijen juga perlu diwaspadai sebab memiliki beberapa lokasi rawan kejahatan.

Kapolsek Gunungpati Kompol Warijan menyebut, antisipasi kejahatan begal dilakukan dengan patroli terutama patroli jelang subuh.
Terutama di wilayah rawan kejahatan yang telah dipetakan oleh pihaknya yakni di Sekaran Unnes Gunungpati.
Pihaknya serius mengawasi wilayah tersebut karena rawan dengan membentuk Forum Komunikasi Polisi, Masyarakat, dan Mahasiswa (FKPMM).
"Iya kami segera bentuk dan ada posko di sekitar Unnes," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/4/2022).
Selain itu, wilayah Sadeng yang dahulu terkenal dengan wilayah Begal kini mulai kondusif seiring dengan mobilitas warga sekitar yang tinggi.
Kompol Warijan berkata, wilayahnya memang sangat luas mencakup 16 kelurahan yang berpencar di perbatasan Ngaliyan dan Mijen.
"Tapi kami tetap menjaga kondusivitas wilayah dengan melakukan patroli dan memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas," bebernya.