Berita Ekonomi Bisnis
Harga Cabai Rawit Merah Menggila di Banyumas, Capai Rp 90 Ribu per Kilogram
Para pedagang bercerita di beberapa tempat seperti Kabupaten Wonosobo dan Temanggung memang mengalami gagal panen.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Harga cabai rawit merah di Kabupaten Banyumas melambung hingga menyentuh angka Rp 90 ribu per kilogram.
Naiknya harga cabai rawit merah menurut para pedagang karena banyak petani yang gagal panen akibat cuaca hujan yang tidak menentu.
Namun demikian, pihak Dinperindag Kabupaten Banyumas tidak dapat berbuat banyak.
Baca juga: Menteri Koperasi dan UKM Ajak Mahasiswa UMP Purwokerto Jadi Wirausaha
Baca juga: Rizky Febian Obati Rasa Rindu Penggemarnya di Purwokerto Pascapandemi
Baca juga: Sido Muncul Kerjasama dengan BLKK Darun Najah Purwokerto, Pemberdayaan Masyarakat Budidaya Tanaman
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto Hadirkan Rumah UMKM, Begini Respon Teten Masduki
Kabid Perdagangan Dinperindag Kabupaten Banyumas, Retno Wulandari menjelaskan, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan.
"Lawannya adalah alam."
"Sarannya agar masyarakat mengurangi konsumsi cabai."
"Paling tidak jangan panic buying, sudah tahu harga cabai mahal belinya banyak."
"Cabai juga tidak bisa bertahan lama," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/6/2022).
Para pedagang bercerita di beberapa tempat seperti Kabupaten Wonosobo dan Temanggung memang mengalami gagal panen.
Terutama untuk cabai rawit, karena musim yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Karena selama ini Kabupaten Banyumas tidak hanya mengandalkan pasokan cabai rawit dari lokal.
"Mungkin hujannya tidak terlalu sering, tetapi di daerah lain kan masih."
"Kami tidak mengandalkan cabai dari sini saja, tetapi memang dari daerah lain," imbuhnya.
Seorang pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, Sulistiono mengatakan, soal pasokan mulai kesulitan sejak seminggu yang lalu.
"Sudah sulit sejak seminggu yang lalu, otomatis daya beli masyarakat juga berkurang."