Berita Jepara
Peternak Jepara Mulai Bernapas Lega, 138 Hewan Ternak Terjangkit PMK Dinyatakan Sembuh
Dari 19 hewan ternak yang swab, tidak ada satu yang terkonfirmasi terjangkit PMK, hasil pemeriksaan DKPP Kabupaten Jepara.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara berbuah manis.
138 hewan ternak telah dinyatakan sembuh dari PMK.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Jepara, Zamroni Leistiaza mengatakan, pihaknya telah serius menanangai wabah ini.
Pihaknya telah berusaha maksimal untuk mencegah bertambahnya hewan terpapar PMK.
Baca juga: Gibran Diundang di Silaturahim Relawan Jokowi Plat K di Jepara
Baca juga: Sapi dan Kerbau Terpapar PMK, Hanya Ada Kambing di Pasar Hewan Bangsri Jepara
Baca juga: Relawan Jokowi Plat K Gelar Silaturahim Akbar di Jepara, Panitia: Presiden Pasti Hadir
Baca juga: Tangani ATS, Pemkab Jepara akan Data Perusahaan yang Pekerjakan Anak Usia Sekolah
Dari 19 hewan ternak yang swab, kata dia, tidak ada satu yang terkonfirmasi terjangkit PMK.
"Saat ini yang sembuh ada 59 ekor."
"Total yang sudah sembuh 138 ekor."
"Yang mati atau tidak terselamatkan ada 12 ekor," kata dia kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/6/2022).
Dia mengungkapkan, saat ini ada 477 hewan ternak terdiri sapi dan kerbau terjangkit PMK.
Jumlah ini lebih rendah dari data pada Selasa (14/6/2022) dimana jumlah hewan terpapar PMK ada 575 ekor.
Artinya ada penurunan kasus sebanyak 98 ekor.
Dia menerangkan, ada tiga fase ternak yang terjangkit PMK.
Pertama, ternak mengalami demam dan penurunan napsu makan.
Untuk hewan yang mengalami gejala ini diberi obat turun panas dan vitamin.
Pada fase kedua, ternak mengalami lepuh di bagian badan.
Hewan ternak diberi antibiotik dan vitamin.
Hewan diberi obat penurun panas jika suhu badan panas.
Terakhir, fase ketiga, kaki ternak mengalami luka-luka.
Hewan ternak diberi antibiotik spray dan vitamin.
Menurutnya, kesembuhan hewan juga tergantung pada ketelatenan pemilik hewan dalam merawat.
Selain obat-obatan, perawatan sehari-hari ternak diberi jamu ramuan empon-empon.
Seperti temu lawak, kencur, kunyit, jahe, dan sirih.
Sementara itu, terkait penutupan pasar hewan, Zamroni berencana akan melanjutkan penutupan tersebut.
"Kemungkinan masih diperpanjang."
"Karena di kabupaten sekitar juga masih pada tutup," imbuhnya.
Pihaknya khawatir apabila dibuka penjual ternak dari luar Jepara lari berjualan ke Jepara.
Semua penjual hewan ternak baik sapi, kerbau, maupun kambing juga dilarang.
"Penjual kambing diimbau untuk berjualan di rumah masing-masing," bebernya.
Secara terpisah, Kabid Pengelolaan Pasar dan Pedagang Kaki Lima Disperindag Kabupaten Jepara, Himawan mengatakan, penutupan pasar hewan bergantung pada rekomendasi DKPP Kabupaten Jepara.
"Kami siap melaksanakan rekomandasi DKPP."
'Kalau penutupan ini dilanjutkan, kami akan tutup," tandasnya. (*)
Baca juga: Polisi Hendak Lakukan Tes DNA, Cara Pastikan Ayah Biologi Bayi yang Ditemukan di Karanganyar
Baca juga: Karanganyar Sudah Nol Kasus Covid-19, Juliyatmono: Tetap Tidak Boleh Jumawa
Baca juga: Makin Memprihatinkan, Pelajar SMP Ditangkap Polisi, Sebulan Ini Edarkan Sabu di Pekalongan
Baca juga: Hasil Indonesia Open 2022 Kemenangan Pram/Yere Sirna karena Cedera, Padahal Kurang Satu Poin Lagi