Berita Klaten
Begitu Tahu Nominal Ganti Rugi, Ngatimin Langsung Setuju, Tukang Ojek di Klaten Kini Jadi Miliarder
Begitu mengetahui, nominal ganti rugi hingga miliaran saat diadakan musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian, Ngatimin langsung setuju
Begitu mengetahui, nominal ganti rugi hingga miliaran saat diadakan musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian, Ngatimin langsung setuju
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Proyek jalan tol Solo-Yogyakarta yang melintasi wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membuat nasib sejumlah warga Klaten berubah.
Satu di antaranya adalah Ngatimin, warga Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek tersebut berubah menjadi miliarder.
Hal itu, setelah rumahnya yang memiliki luas tanah 873 meter persegi kena terjang proyek tol.
Baca juga: Daftar Tunggu Haji di Jateng Capai 29 Tahun, Yang Daftar Tahun Ini Diperkirakan Berangkat Tahun 2051
Baca juga: Tak Gelap Mata, Pak Badrun Pilih Sedekahkan Uang Ganti Rugi Tol Untuk Ayahnya yang Sudah Meninggal
Ia pun kemudian mendapatkan uang penganti senilai Rp 2,7 miliar.
Ngatimin mengaku, pada awalnya ia tak menyangka jika bakal mendapat uang ganti rugi (UGR) dengan nilai miliaran tersebut.
Begitu mengetahui, nominal ganti rugi hingga miliaran saat diadakan musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian, Ngatimin langsung setuju.
"Alhamdulillah, nilainya sudah sesuai, saya setuju saat musyawarah dan ini mengikuti pembayaran UGR," ucapnya saat TribunJogja.com temui di Pendopo Kantor Camat Ngawen saat pembayaran UGR tol, Kamis (16/6/2022).
Pria berusia 70 tahun itu, mengaku bakal menggunakan uang miliaran tersebut untuk membangun rumah baru.
Rumah baru itu, rencananya masih dibangun di Desa Pepe.
"Lokasi rumahnya masih di Desa Pepe. Ini mau mulai, kalau uang cair nanti beli material," ujarnya.
Kemudian, lanjut tukang ojek yang sering mangkal di depan Masjid Al Aqsha Klaten itu, sisa uang UGR tersebut nantinya bakal dibagikan kepada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
"Yang penting untuk rumah dulu. Lalu dibagi ke anak-anak,"
"Semua anak saya sudah besar dan berkeluarga semua," imbuhnya.