Berita Jepara
Pemkab Jepara Anggarkan Rp 6 Miliar Tangani Stunting, Dinkes : Saat Ini Ada 7.005 Anak Penderita
Pemkab Jepara akan intensif mengkampanyaken makanan makanan bergizi dan pendampingan anak stunting dan ibu kekurangan energi serta kalori.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kondisi balita gagal tumbuh secara normal karena kekurangan gizi secara kronis atau disebut stunting menjadi perhatian khusus Pemkab Jepara.
Angka stunting di Kota Ukir cukup tinggi.
Untuk menangani masalah ini membutuhkan upaya yang sistematis dan efektif.
Baca juga: Pegawai Diskominfo Jepara Ikuti Pembinaan Mental
Baca juga: Pj Bupati Jepara Serahkan Zakat Produktif kepada 38 Warga Kedung
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Jepara, Muh Ali mengatakan, penanganan stunting membutuhkan biaya.
Saat ini dia telah mengusulkan anggaran di APBD Perubahan 2022 sekira Rp 6 miliar.
“Sebelumnya kami sudah menggeser anggaran sebanyak Rp 600 juta untuk menangani stunting,” kata Ali kepada Tribunjateng.com, Jumat (15/7/2022).
Dia menjelaskan, faktor anak mengalami stunting karena perilaku makanan.
Banyak orangtua yang tidak memperhatikan kandungan gizi makanan yang diberikan kepada balitanya.
Padahal anak sejak dalam kandungan sampai umur 1.000 hari harus mendapat gizi yang cukup.
Apabila tidak tercukupi, anak itu bisa mengalami stunting.
Untuk itu, setelah Pemkab Jepara mencanangkan “Grebek Stunting”, pihaknya akan intensif mengkampanyaken makanan makanan bergizi dan pendampingan anak stunting dan ibu kekurangan energi serta kalori.
Dia membeberkan, ada 7.005 anak mengalami stunting.
Sementara jumlah ibu kekurangan energi dan kalori ada 1.135 orang.
Angka stunting tertinggi di Kecamatan Kedung sebanyak 530 anak.
Menurut Ali, faktor di Kecamatan Kedung angka stunting tinggi juga karena perilaku.
Kehidupan di pesisir, ikan yang baik dijual.
Sementara si penjual itu memberi makan anaknya menggunakan kerupuk atau makananan yang gizinya rendah.
Pola makan seperti itu, kata dia, harus diubah.
Dijelaskannya, makanan bergizi ada bermacam-macam jenisnya.
Tidak harus ikan.
Protein hewani seperti telur atau abon bisa jadi pilihan makanan.
Sementara untuk protein nabati seperti tempe dan tahu bisa jadi alternatif makanan bergizi.
Baca juga: Beraksi di Kudus, Jepara, Pati, Komplotan Pencuri Tabung Gas LPG Diringkus Polisi di Mayong
Baca juga: Pria Bekasi Sudah Berkeluarga Cabuli Anak Bawah Umur Jepara, Kenal dari Game Online
Pj Bupati Kukuhkan TPPS
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta telah mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Tim ini dibentuk untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Jepara.
Dia menargetkan, kerja dari tim yang diketuai Sekda Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko itu bisa menyelesaikan masalah stunting pada 2023.
Untuk bisa kerja ke tingkat bawah, TPPS juga akan dibentuk di tingkat kecamatan dan desa.
Menurutnya, pembentukan TPPS ini bentuk komitmen Pemkab Jepara menurunkan stunting secara holistik, integratif, dan berkualitas lintas perangkat daerah.
“Langkat kongkret perlu segera disusun seperti perluasan desa prioritas pencegahan stunting secara holistik seperti pencegahan stunting."
"Saat ini sudah terdapat 39 desa prioritas pencegahan stunting dan harapannya terus diperluas,” tandasnya. (*)
Baca juga: Tersinggung Ucapan Harun Waskito, Puluhan Perangkat Desa Datangi Kantor Dispermasdes Karanganyar
Baca juga: Inilah Pemicu Banjir Bandang di Margoyoso Pati, Ketebalan Endapan Lumpur Capai 15 Sentimeter
Baca juga: Pelaku Turun di Stasiun Pekalongan, Pencuri Tas Isi Laptop Penumpang KA Kaligung Ditangkap
Baca juga: Khusus Pemilik Mobil di Kota Salatiga, Siapkan Semua Dokumen Ini, Syarat Daftar BBM Bersubsidi