Berita Batang
Seusai Menganiaya Istri Hingga Luka Parah, Suami di Batang Gantung Diri
Seorang suami di Kabupaten Batang, Jawa tengah tega melakukan penganiayaan kepada istrinya hingga terluka parah
Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Seorang suami di Kabupaten Batang, Jawa tengah tega melakukan penganiayaan kepada istrinya hingga terluka parah.
Tragisnya, usai menganiaya sang istri, pelaku yang diketahui bernama Nasihin (35) warga Desa Juragan, Kecamatan Kandeman itu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Tubuh Nasihin ditemukan menggantung di sebuah pohon di kebun yang berada di Jalan Pantai Sigandu - Ujungnegoro, Rabu (3/8/2022) pagi.
Baca juga: Beredar Kwitansi Pembayaran Berobat di Gus Samsudin Senilai Rp 10 Juta, Ada yang Kena Rp 25 Juta
Baca juga: Kagetnya Suyati Lihat Keponakannya yang Masih SD Dipaksa Makan Daun Sawit Oleh Tetangga
Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo membenarkan bahwa tubuh pria yang menggantung merupakan pelaku penganiayaan yang kasusnya sendiri masih ditangani pihaknya sejak Selasa (02/08/2022) malam.
"Iya benar, kita terima laporan itu tadi sekitar pukul 08.00 WIB, langsung olah TKP dan ternyata benar itu pelaku KDRT," tuturnya kepada Tribunjateng.com.
Adapun peristiwa KDRT tersebut terjadi pada Selasa malam (02/08) sekitar pukul 19.25 wib, di dalam rumah di Dukuh Johosari, RT 03 RW 05 Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.

Akibat dianiaya suaminya, korban yakni R (30), mengalami luka di bagian kepala bagian belakang kanan dan kiri atas, mengalami sobek, telinga kanan mengalami pendarahan.
“Jadi, kronologi awalnya, sekitar Pukul 19.25 WIB, pelaku mendatangi korban.
Kasus KDRT terjadi di rumahnya, selanjutnya korban disiram cairan dan dipukul kepalanya menggunakan alat yang hingga saat ini belum ditemukan,” jelas AKP Yorisa.
Karena penganiayaan tersebut, korban langsung meminta tolong, sedangkan pelaku langsung kabur.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit dan saat ini masih menjalani perawatan di RS Qim Batang.
"Dugaan motif penganiayaan tersebut, karena pelaku tidak mau diceraikan oleh korban,” pungkasnya.(din)