Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Kelompok Rentan Tapi Bukan Sasaran Terdepan Penerima BPUM

"Dulu proses pencairan ribet sekali. Sudah riwa riwi tapi tetap tak berhasil. Tahun 2021, saya juga tidak dapat BPUM...." kata Adib, Ketua Sadifa

Editor: rustam aji
dok. tribun jateng/m olis
PENERIMA BPUM - Warung makan Mbak Nunung di Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara, Jateng, penerima BPUM sebesar Rp2,4 juta, tapi kena potong Rp 200 ribu. 

Saat pengumuman, ternyata nama Bahrul tak lolos sebagai penerima BPUM. Dari belasan nama yang disodorkan Bahrul, hanya Adib yang lolos.

Sayangnya, status lolos itu tak menjamin BPUM cair. Adib sudah mengecek rekening BRI miliknya, ternyata tak ada transferan BPUM sebesar Rp2,4 juta.

Ia lalu mendatangi BRI Kanca Jepara yang berlokasi di Jalan Pemuda, Potroyudan. Ia hanya mendapat jawaban jika BPUM atas namanya belum bisa dicairkan.

Adib diminta berkomunikasi dengan pengelola BMT USA Cabang Batealit selaku lembaga pengusul. Namun pihak BMT juga tak mengetahui alasan tidak cairnya BPUM itu.

Pertemuan dengan BMT dilakukan beberapa kali, bahkan juga di rumah Adib yang juga basecamp Sadifa Jepara, RT 2 RW 3 Desa Ngabul, Tahunan.

Juru bicara BRI Kanca Jepara, Dessy mengatakan BPUM Adib Budiono tak bisa dicairkan karena rekeningnya terblokir. Ia tak mengetahui alasannya lantaran pemblokiran itu dilakukan BRI pusat.

Sehingga, praktis hingga batas waktu pencairan, BPUM Adib tak bisa dicairkan alias hangus. Dessy menegaskan jika BPUM yang tak bisa dicairkan maka uangnya kembali ke negara.

“Memang pernah ada disabilitas yang datang ke sini (BRI) dan tanya soal itu. Kalau yang memblokir Kanca Jepara bisa kita buka, tapi BPUM ini urusannya langsung pusat. Termasuk usulan nama hingga siapa yang dapat itu urusannya pusat. Jadi kita tidak bisa apa-apa,” jelas Dessy.

.Soal tidak cairnya dana BPUM Adib, Bahrul juga tak tahu alasan pastinya. Hanya saja, seingatnya Adib sudah pontang panting mengurusi berbagai persyaratan. Hal itu dilakukan Adib dengan upaya ekstra karena ia penyandang tuna daksa.

“Awalnya Adib semangat mengurusi itu. Tapi karena terkendala sejumlah hal akhirnya ia menyerah. Namun akhirnya ia tak semangat karena ternyata BMT tidak ikut membantu mengurusi syarat-syarat pencairan itu. Padahal ada kesepakatan soal potongan, seingat saya Rp300 ribu - Rp500 ribu kalau BPUM cair," jelasnya.

Saat dikonfirmasi, eks Manajer BMT USA Cabang Batealit Farid membenarkan jika pernah mengusulkan Adib Budiono sebagai penerima BPUM.

Namun ia tak tahu alasan terkait tidak cairnya dana BPUM Adib. Padahal nama dan NIK sudah klop.

"Saya tidak tahu alasan pastinya apa," ungkap Farid.

Progam BPUM pertama kali diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 24 Agustus 2020. BPUM diproyeksikan membantu dan menjaga keberlangsungan usaha UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

Saat pertama diluncurkan, ada banyak lembaga pengusul BPUM. Termasuk perusahaan pembiayaan. Di Kabupaten Jepara salah satu lembaga yang bisa mengusulkan BPUM seperti BMT USA.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved