Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bencana Nuklir Mengancam, Aktivitas Militer di PLTN Zaporizhzhia Jadi Sorotan Dunia

aktivitas militer di sekitar Zaporizhzhia dapat memicu insiden nuklir yang sangat mengkhawatirkan.

Editor: Vito
Kyiv Post via Tribunnews
Fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina sebelum terjadi pertempuran. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut aktivitas militer di sekitar Zaporizhzhia dapat memicu insiden nuklir yang sangat mengkhawatirkan. 

“Waktu sangat penting,” katanya kepada 15 anggota dewan keamanan PBB melalui video feed, dikutip dari The Guardian.

Grossi menambahkan, PBB dapat melakukan pekerjaan mendesak untuk perlindungan, dan memberikan pengaruh stabilisasi untuk mencegah kecelakaan nuklir terjadi.

IAEA yang dibawahi Direktur Jenderal Grossi mengatakan siap menjalankan misi. “IAEA telah siap untuk melakukan misi seperti itu sejak Juni, ketika kami siap untuk pergi,” ucapnya, kepada dewan.

Grossi juga menguraikan bagian-bagian pabrik yang telah lumpuh karena serangan dari pertempuran Rusia dan Ukraina.

Berbicara dari Istanbul melalui tautan video, Grossi menyebut situasi di Zaporizhzhia baru-baru ini memburuk dengan cepat hingga menjadi sangat mengkhawatirkan.

Meski para ahli IAEA percaya tidak ada ancaman langsung terhadap keselamatan nuklir, kenyataan itu bisa berubah setiap saat. Ia memperingatkan potensi kebocoran radiasi nuklir, dan mengatakan hal itu tidak dapat diterima.

"Setiap tindakan militer yang membahayakan keselamatan nuklir, keamanan nuklir, harus segera dihentikan. Tindakan militer di dekat fasilitas nuklir sebesar itu dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat serius."

Grossi mengungkapkan, situasi di pembangkit nuklir telah mencapai masa kritis, dan bersikeras IAEA harus diizinkan untuk melakukan misinya ke Zaporizhzhia sesegera mungkin.

Pembangkit di Zaporizhzhia merupakan fasilitas tenaga nuklir terbesar di Eropa yang diambil alih oleh pasukan Rusia pada awal Maret 2022, bersama dengan kota Enerhodar yang ada di kawasan yang sama.

Moskow dan Kyiv saling menuduh menembaki pabrik tersebut, dikutip dari CNN Internasional. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pada Kamis (11/8), menyalahkan Ukraina atas penembakan pabrik, dan mendesak para pendukung Kyiv untuk menghentikan serangan dan mencegah kebocoran radiasi yang membawa bencana.

Wakil sekretaris AS untuk pengendalian senjata dan urusan internasional, Bonnie Jenkins menyebut, Rusia adalah negara yang bertanggung jawab atas dilema nuklir saat ini.

Ia memperingatkan Dewan Keamanan PBB, ada banyak konsekuensi dari konflik ini, termasuk situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. (Tribunnews/Kompas.com)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved