Berita Pati
Ketua IPHI Pati Kembali Dijabat Haryanto, Jelang 10 Hari Purnatugas Sebagai Bupati
Haryanto dilantik oleh Wakil Ketua III Pengurus Wilayah IPHI Jawa Tengah, Nur Fauzan Ahmad, yang hadir mewakili Ketua IPHI Jateng.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - 10 hari jelang purnatugas sebagai Bupati Pati, Haryanto dilantik menjadi Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Pati masa khidmat 2022-2027.
Bersama jajaran pengurus IPHI Kabupaten Pati, Haryanto dilantik oleh Wakil Ketua III Pengurus Wilayah IPHI Jawa Tengah, Nur Fauzan Ahmad, yang hadir mewakili Ketua IPHI Jateng.
Pelantikan berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Kronologi Dua Suporter Persijap Jepara Dihajar di Kudus, Banaspati: Hendak Menuju Pati
Adapun Haryanto akan mengakhiri jabatannya sebagai Bupati Pati pada 22 Agustus 2022.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ini."
"Sesuai ikrar, saya akan melaksanakan amanah."
"Mudah-mudahan bisa mengabdikan diri di bidang sosial, khususnya perhajian, bisa merawat kemabruran haji sepanjang hayat," ujar Haryanto kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/8/2022).
Dia mengatakan, berorganisasi di IPHI memberikan manfaat bagi para jemaah haji seusai pulang dari Tanah Suci.
"Kalau tidak berkumpul dan diberikan tausiyah oleh sesepuh pinisepuh yang punya keilmuan agama lebih, barangkali ada kealpaan atau kekeliruan," kata dia.
Menurut Haryanto, IPHI sebagai organisasi nonprofit tentu membutuhkan uluran tangan pemerintah daerah.
Dengan catatan, uluran bantuan tersebut tidak menyalahi peraturan dan ketentuan yang ada.
Karena itu, dalam kepengurusan kali ini, pihaknya mengajak serta sejumlah pihak dari unsur pemerintahan.
Seperti Sekda, Asisten Sekda, dan sejumlah Kepala organisasi perangkat daerah.
Ada pula unsur dari DPRD Kabupaten Pati.
"Kami ajak berpikir bersama untuk menaungi seluruh jemaah haji setelah pulang dari Tanah Suci."
"Ini butuh dukungan semua pihak," kata Haryanto.
Untuk diketahui, Haryanto dilantik menjadi Ketua IPHI untuk kali kedua.
Selama lima tahun sebelumnya, dia juga mendapat amanah yang sama.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga berharap agar jamaah haji mendatang sudah tidak dibatasi usia dan jumlahnya sebagaimana jemaah haji tahun ini.
"Kalau hanya (dapat kuota) 600-700 orang, bisa semakin panjang antrean."
"Karena antrean haji di Kabupaten Pati sudah 32 tahun," ucap dia.
Haryanto juga memohon doa dan dukungan terkait masa jabatannya sebagai Bupati yang akan segera habis.
Baca juga: Aneka Olahan Bandeng Tanpa Duri Khas Pati di Pondok Bandeng Babe, Buat Oleh-oleh Ada Fozen Food
Baca juga: Jelang Purnatugas, Bupati dan Wabup Pati Berikan Kesan-Pesan Kepada Penerus
"Mohon doa dan dukungan, saya purna 22 Agustus 2022."
"Tinggal beberapa hari."
"Tapi saya tidak pamit, hanya mengabari."
"Karena kalau pamit artinya saya keluar dari Pati."
"Saya akan kembali ke desa saya, di Raci Kecamatan Batangan," ujar Haryanto.
Dia mengatakan, ketika tumbuh di kampung halamannya, sejak kecil dia tidak pernah bercita-cita jadi Bupati.
"Ini anugerah dari Allah, takdir yang menentukan, saya jadi Bupati 10 tahun."
"Waktu kecil tidak pernah mencita-citakan jadi Bupati," kata dia.
Sebelum menjadi politisi dan terpilih jadi Bupati dua periode, lanjut Haryanto, pihaknya juga pernah mengabdi sebagai birokrat di pemerintahan selama 22 tahun.
"Artinya saya mengabdi di pemerintahan 32 tahun."
"22 tahun di birokrat dan 10 tahun di politik."
"(Selama itu) saya selalu sesuai rel."
"Sudah cukup menurut saya untuk mengemban amanah ini," tandas dia.
Akhirnya, Haryanto meminta doa dan dukungan semua pihak agar bisa mengemban amanah sebagai Ketua IPHI Kabupaten Pati selama lima tahun mendatang secara sebaik mungkin.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Ali Arifin menyebut, masa tunggu keberangkatan haji di Jawa Tengah saat ini memang rata-rata sudah mencapai 32 tahun.
Di luar Jawa bahkan ada yang mencapai 40 tahun.
Hal ini menunjukkan betapa tingginya semangat keberagamaan masyarakat Islam di Indonesia.
Namun menurutnya yang tak kalah penting ialah menjaga kemabruran setelah haji.
Baca juga: Ribuan Siswa SD/MI dan SMP/MTs Dapat Beasiswa dari Pemkab Pati
"Sulit menjaga kemabruran."
"Pascahaji, bagaimana kebiasaan beribadah dalam wujud hablumminallah dan hablumminannas, kesolehan pribadi serta sosial bisa terjaga," ujar dia.
Menurut Ali, dalam hal inilah organisasi IPHI mesti mengambil peran.
"Kami ucapkan selamat pada bapak-ibu."
"Kewajibannya adalah bagaimana bekal yang didapat di Mekah dan Madinah terjalin setelah haji," ujar dia.
Dia berharap, dengan menjaga kemabruran haji, umat Islam Indonesia bisa menjadi contoh di luar.
Terutama tentang bagaimana Islam di Indonesia bisa bersatu walau berasal dari ras berbeda-beda.
Sementara, Wakil Ketua III Pengurus Wilayah IPHI Jawa Tengah, Nur Fauzan Ahmad mengatakan, seusai haji, seseorang memang mesti mewujudkan rasa syukurnya dengan membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi contoh, menjadi pemimpin.
Hal ini bisa dilakukan dengan mewujudkan kemabruran haji melalui memadukan kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial. (*)
Baca juga: Cerita Pemilik Pangkalan Gas Melon di Karanganyar: Nggak Sampai Sehari Langsung Habis
Baca juga: Pertalite Mulai Dibatasi di Purwokerto? Warga: Tak Biasanya Antrean Mengular Panjang di SPBU
Baca juga: Ini Dua Motor Anyar Honda, Jadi Gacoan AHM di Pameran Otomotif GIIAS 2022
Baca juga: Warga Komentari Mukti Agung Wibowo Ditangkap KPK, Soroti Slogan Pemalang Aman