WAWANCARA : Kiprah IBI Kota Semarang Bagian Integral Layanan Kesehatan

TRIBUNJATENG.COM -- Gabungan Organisasi Wanita (GOW) memiliki cita cita mulia. Di dalamnya tergabung banyak organisasi, termasuk Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Semarang.

Ketua IBI Kota Semarang, Istirochah, S.SiT., BD. M.Kes jelaskan seluk beluk sinerginya. Video Tribun Topics telah tayang di media sosial Tribunjateng.

Dan kali ini disajikan kepada pembaca koran cetak Tribun Jateng yang disadur oleh reporter Ahmad Mustakim. Berikut petikan wawancaranya.

Sudah lama bergabung di IBI?

Sejak di RS Kariadi, karena bekerja di sini sudah lama sekali ya, karena saya bergabung menjadi bidan sudah sejak 1989. Tapi bergabung dengan IBI nya sudah 25 tahun yang lalu. Iya cukup lama, begitu masuk sudah lama jadi bidan langsung gabung organisasi juga.

IBI itu apa sih Bu?

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) itu yang berdiri sejak 24 juni 1951 di jakarta pada Kongres ICM (Internasional Confederation Mildwife). IBI di Indonesia ada 37 provinsi dan 35 kab/kota.

Kalau di cabangnya ada 6 ranting kalau di Kota Semarang. Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Selatan, ada ranting pusat RS Kariadi Semarang, Ranting RSWN, dan ranting RS Tugu.

Anggota kita di Sematang kurang lebih 1.500 bidan yang bekerja di RS, Puskesmas, dan Praktek Mandiri Bidan (PMB).

Apa Visi Misi IBI Bu?

Visi IBI adalah menjadi organisasi yang handal tentunya berkarakter, artinya bidan bisa menjadi pengayom masyarakat berkarakter ramah, santun, sopan dan profesional sesuai standar operasional prosedur (SOP) sesuai standar pelayanan. Sehingga pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang profesional dan berkualitas tentunya.

Kegiatan IBI apa saja Bu?

Misinya untuk meningkatkan mutu pelayanan, mutu pendidikan bidan sendiri, kemudian kerjasama dengan stakeholder lainnya.

Karena keberhasilan bidan itu bukan semata-mata bidan. Dan bidan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.

Apa saja tugas dari pemerintah?

Saat ini pemerintah mengupayakan kesehatan ibu dan anak, KB dan kesehatan reproduksi. Percepatan kesehayan gizi dan penurunan stunting. Maka bidan harus mau dan mampu melakukan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

Kita tidak bisa sendiri, butuh stakeholder lain seperti Dinas Kesehatan, Dilduk KB, BKKBN, tidak lupa memberdayakan masyarakat, karena dari masyarakat untuk masyarakat itu sehat.

Dari semuanya itu yang diutamakan adalah pelayanan preventif dan promotif. Bukan kuratif walaupun sudah sakit bidan juga harus bisa berkolaborasi, dengan profesi lain, agar masyarakat sehat terutama wanita.

Bidan itu sahabat perempuan, bagaimana perempuan mampu berkolaborasi dan kerjasama.

Banyak juga sosialisasi yang kita lakukan mulai dari KB keliling bekerjasama dengan BKKBN. Ini jangan sampai ada masyatakat yang hamil tapi tidak diinginkan.

Sejak kapan IBI gabung di GOW?

Kurang lebih 20 tahun yang lalu, ya kita IBI dan GOW saling memberi masukan, seperti kemarin GOW sosialisasi pencegahan korupsi dari seorang ibu rumah tangga.

Bagaimana cara masuk IBI?

Harus lulus bidan dulu, kalau ingin KTA, harus daftar dulu. Sebelumnya mendaftar dulu di ranting, sesuai domisili. Dari ranting ke cabang kemudian Jateng baru ke pusat. Karena kita sistem sudah online. Tapi rekomendasinya melalui itu. Tidak ada minimal usia. Biasanya lulus langsung daftar itu.

Alamat IBI di semarang?

Jalan Sendang Guwo Baru Gang V No. 44C. Atau Instagram @IBIkotasemarang

Ada pesan untuk Tribunners?

Untuk para tribunners semoga kita semua sehat. Sehat bersama IBI dan GOW Kota Semarang memberdayakan perempuan, bersama masyarakat bersama stakeholder . Kita tingkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak, reproduksi dan KB, peningkatan gizi dan penurunan stunting bersama GOW dan IBI kota Semarang. (kim)

Baca juga: Buah Bibir Vindy Lee- Cari Cowok Beretika

Baca juga: OPINI Henry Casandra Gultom : Menakar Partisipasi dalam Pendaftaran Parpol Calon Peserta Pemilu 2024

Baca juga: Fokus : Keris Kebo Hijo

Baca juga: Kecelakaan di Kulon Progo: Moge Ngebut Tabrak Motor Matik dari Belakang, 2 Korban Dilarikan ke RS