Berita Semarang
Kota Semarang Pilot Project Kemenkes, Cegah BDB Melalui Bakteri Wolbachia, Hendi: Dimulai November
Karena butuh waktu panjang, Wali Kota Semarang meminta masyarakat bisa menerima progam pencegahan DBD melalui bakteri wolbachia.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komitmen Pemkot Semarang memberantas demam berdarah dengue (DBD) didukung oleh Kemenkes RI.
Pemkot Semarang dan Kemenkes kini menjalin kolaborasi dalam pencegahan penyebaran DBD.
Kolaborasi itu diwujudkan dalam program pemberantasan DBD melalui bakteri wolbachia.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sangat optimis pemberantasan DBD terlaksana secara baik.
Baca juga: Lagi Bersih-Bersih, Tukang Sapu di Ungaran Ini Kaget Ditemui Kapolres Semarang Sambil Bawa Beras
Baca juga: Kota Semarang Ditunjuk Jadi Pilot Projek Program Pencegahan Penyebaran DBD Melalui Bakteri Wolbachia
"Kami berterima kasih karena Kota Semarang ditunjuk menjadi pilot project terkait pencegahan penyebaran DBD melalui bakteri wolbachia," ucapnya melalui Tribunjateng.com, Jumat (30/9/2022).
Menurutnya, metode dari Kemenkes sangat sederhana dan mudah dilaksanakan.
"Kemenkes akan mengembangkan telur yang sudah mengandung bakteri wolbachia."
"Telur nyamuk itu dipelihara sampai menetas, lalu nyamuk dewasa dilepas agar berkembangbiak dengan nyamuk Aedes aegypti," katanya.
Wali Kota Semarang juga mengatakan, bakteri wolbachia yang terkandung dalam nyamuk akan melemahkan virus DBD.
"Jika hal itu bisa berjalan tentunya bisa menekan angka DBD."
"Namun butuh waktu 8 bulan sampai 1 tahun untuk bisa melihat keefektifan metode tersebut," paparnya.
Dia berujar, pada November 2022 akan dilakukan ujicoba dan hasilnya bisa dilihat November 2023.
Baca juga: Hendi Kembang Biakan Nyamuk Wolbachia di Semarang, Apa Itu?
Baca juga: Pemkot Semarang Gencarkan Sosialisasi Aturan Cukai
Karena butuh waktu panjang, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu meminta masyarakat bisa menerima progam tersebut.
"Program ini untuk menciptakan nyamuk yang membawa bakteri wolbachia."
"Kemudian nyamuk itu akan ditempatkan di ember-ember agar berkembang biak."
"Hal ini jadi pekerjaan bersama."
"Jadi akan kami dikoordinasikan dengan Dinkes Kota Semarang, Camat, Lurah, hingga Ketua RW maupun ketua RT," terangnya.
Dia mengatakan, DBD masih jadi PR bagi Kota Semarang, maka diperlukan langkah untuk mengatasi permasalahan itu.
"Pemkot Semarang bersama Kemenkes sedang berusaha menekan angka DBD melalui metode bakteri wolbachia."
"Kami berharap metode itu bisa menekan angka DBD yang masih menjadi momok bagi masyarakat Kota Semarang," Imbuhnya. (*)
Baca juga: Jumat Berkah, Polres Salatiga Bagikan Beras, Tiap Orang Dapat 10 Kilogram
Baca juga: Jadwal Liga 2 2022 Persekat Tegal Vs FC Bekasi City: Tidak Ada Kata Lain, Kami Harus Menang
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut Pengendara Motor Tertimpa Truk Kontainer Saat Isi BBM, 2 Orang Meninggal
Baca juga: 5 Kebiasaan Anak Muda yang Bikin Gula Darah Tinggi Penyebab Diabetes Salah Satunya Mager