Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ada Bencana di Semarang, Kapolrestabes: Bisa Minta Bantuan Lewat Libas

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menyebut, masyarakat kota Lunpia dapat menggunakan aplikasi LIBAS Polrestabes Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Dok. Polsek Semarang Selatan
Polisi memberikan sosialisasi aplikasi Libas kepada pelajar di SMAN 1 Semarang, Kamis (16/12/2021). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menyebut, masyarakat kota Lunpia dapat menggunakan aplikasi LIBAS Polrestabes Semarang untuk melaporkan kondisi bencana di wilayahnya.

Aplikasi tersebut berfungsi melaporkan secara cepat dan real time untuk meminta bantuan dari pihak kepolisian.

"Libas untuk laporkan bencana bisa banget," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (17/10/2022).

Masyarakat yang hendak melaporkan kejadian bencana dapat melalui menu layanan darurat 24 jam, SOS, dan forum Bankom.

"Ya tekan SOS maupun call darurat juga bisa," tuturnya.

Tak hanya itu, aplikasi Libas  mengintegrasikan beberapa aplikasi layanan publik lokal baik itu layanan inisiasi Pemerintah Kota seperti Ambulance Hebat CCTV analitic, Info Covid(-19 dan lainnya.

Begitupun untuk layanan publik inisiasi Polrestabes Semarang seperti Tebas, SKCK Hebat dan lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek di jajaran Polrestabes Semarang berbenah diri menyikapi adanya ancaman bencana hidrometeorologi.

Seperti yang dilakukan oleh beberapa Kapolsek yang memiliki wilayah rawan banjir seperti Genuk dan Tugu.

Begitupun wilayah atas yang memiliki wilayah rawan longsor seperti Gajahmungkur dan Candisari.

"Kami sudah  bentuk tim siaga bencana Polsek Genuk sebagai bentuk quick respon kesiapsiagaan penanggulangan bencana," ujar Kapolsek Genuk AKP Ris Andrian Yudo Nugroho kepada Tribunjateng.com, Senin (17/10/2022).

Selain kesiapan personel melalui  tim siaga bencana Polsek Genuk, persiapan sarana dan prasarana juga dilakukan.

Peralatan seperti senso, pelampung, dan lainnya diperiksa kembali sehingga siap ketika dibutuhkan.

"Kami Minggu kemarin sudah apel, personil siap dan responsif. Termasuk kami giatkan koordinasi dengan instansi terkait," kata Ris.

Ia menyebut, Genuk memang memiliki banyak wilayah zona rawan banjir.

Termasuk kantor Polsek Genuk itu sendiri.

Pihaknya meminta Bhabinkamtibmas menginisiasi masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar.

Bhabinkamtibmas harus selalu  standby apabila terjadi banjir.

"Serta aktif pula memantau pompa air yang berdampak langsung ke naiknya permukaan air saat hujan," ucapnya.

Kapolsek Tugu Kompol Zawawi mengatakan, memiliki tugas khusus kepada para Bhabinkamtibmas di wilayah 3 M meliputi Mangkang Kulon, Mangkang Wetan dan Mangunharjo.

Wilayah tersebut dikenal sebagai zona merah rawan banjir.

"kami suruh pantau apabila wilayah atas seperti Mijen dan Ngaliyan hujan deras para Bhabinkamtibmas harus sudah di lokasi," bebernya.

Kapolsek Candisari, Iptu Handri Kristanto mengatakan, menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi telah memberikan arahan kepada personil Polsek untuk menjaga kesehatan.

Terutama saat ini yang mana  kondisi cuaca ekstrem sehingga dalam melaksanakan tugas bisa dilakukan secara maksimal.

Kemudian terkait sarana dan prasarana Polsek Candisari sangat terbatas tetapi akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan bencana alam.

"Polsek sementara ini hanya menyiapkan perlengkapan pribadi personel dalam melaksanakan pengamanan dan pengaturan lalulintas," katanya kepada Tribunjateng.com.

Ia mengaku, telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana.

Berdasarkan hasil pemetaan kerawanan bencana alam ada beberapa wilayah yang rawan longsor sebanyak empat kelurahan.

Pertama, Kelurahan Karanganyar Gunung meliputi  RT 1 RW 1, RT 2, 6 dan 7 di RW 4.

Kedua,  Kelurahan Jomblang meliputi  RT 2 RW 3, RT 12 RW 10 dan RT 11 RW 11.

Ketiga, Kelurahan Candi meliputi
RW 1, RW 2,RW 7,  RW 8, RW 9, RW 10.

Terakhir di Kelurahan Tegalsari
RT 5 RW 3, RT 4 RW 4, RT 4 RW 7, RT 3 RW 9.

"Untuk genangan air di wilayah Candisari terutama di jalan protokol tidak ada,  nihil," bebernya.

Ia menambahkan, tidak ada tugas khusus bagi Bhabinkamtibmas saat menghadapi cuaca ekstrem kali ini.

Namun, ia memberikan arahan tertentu untuk meningkatkan koordinasi yang intens dengan unsur instansi terkait dalam penanganan di lapangan.

Selain itu, bhabinkamtibmas harus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada petugas atau pelayanan secara digital melalui aplikasi Libas.

Laporan dilakukan secara cepat dan akurat sehingga penanganan petugas di lapangan dapat dilakukan dengan respon cepat.

"Melalui Bhabinkamtibmas menyebarkan Call Center baik nomor telepon aplikasi Libas dan nomor telpon Polsek 024 8504900," jelasnya.

Kapolsek Gajahmungkur, Juliana BR Bangun mengatakan, telah menyiagakan personil dalam menghadapi ancaman bencana alam di wilayahnya.

"kami juga koordinasi dengan instansi terkait," tuturnya.
Sejauh ini, hanya ada beberapa wilayah yang rawan bencana tanah longsor seperti di Lempongsari.

Untuk Bendan Duwur masuk ke rawan bencana pohon tumbang.

"Kami minta bhabinkamtibmas monitor selalu wilayah masing-masing. Bilamana ada informasi kejadian dari warga secara langsung maupun dari aplikasi LIBAS harus tanggap segera," tandasnya. (Iwn)

Baca juga: Duje Javorcic Ikuti Trial di PSIS Semarang, Siapa Pemain Asing Mahesa Jenar yang Akan Keluar?

Baca juga: Jadi Tahanan Kasus Narkoba, Panji Ketawang Langsungkan Akad Nikah di Mapolres Semarang

Baca juga: Tak Tahu Suami Memancing Dengan Kapal Sopek, Noviani : Biasanya Memancing Ditepi

Baca juga: Paparkan Upaya Pengurangan Emisi di Konferensi BUMN Negara G20, PLN Siap Pimpin Transisi Energi Indo

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved