Berita Cilacap
Profil Ruddy Sutomo Sang Penggagas Kampung Sidat Kaliwungu Cilacap untuk Penuhi Kualitas Dunia
Bermula dari kolam budidaya skala kecil di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, ikan sidat kualitas terbaik
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: galih permadi
Ia mengatakan pesanan dari restoran semakin banyak terutama dalam bentuk olahan Unagi Kabayaki.
Unagi sendiri identik dengan Jepang.
Ikan katadromus ini nama lainnya ikan sidat bila di Indonesia.
Bahkan di Jepang memiliki hari khusus
setiap musim panas, namanya Doyo no Ushi no Hi.
Hari saat warga Jepang menikmati sidat panggang yang dipercaya meningkatkan kondisi tubuh di tengah cuaca terik.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengkategorikan sidat Jepang (Anguilla japonica) dalam the Red List of Threatened Species.
Sekitar 70 persen konsumsi sidat dunia ada di Jepang.
Hal itulah yang mendorong mereka mencari supplai sidat dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kampung Sidat Kaliwungu adalah sebuah kawasan proyek percontohan (pilot project).
Project tersebut sejalan dengan program strategis baru Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik Indonesia.
Kampung Sidat Kaliwungu diresmikan sejak 22 November 2018 oleh perwakilan dari Kementerian Kelautan Perikanan, FAO Indonesia serta Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Setidaknya dalam satu bulan Kampung Sidat Kaliwungu bisa menghasilkan 1 sampai 2 ton dengan enghasilan perbulan rata-rata mencapai Rp400 juta - Rp600 juta.
Ruddy mengakui banyaknya pesanan dari luar negeri membuatnya tidak dapat memenuhi seluruh permintaan ekspor.
"Saat ini pemenuhan khususnya ke restauran Jepang.
Kalau ekspor biasanya harus skala besar.