Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jembatan Putus di Semarang 2 Tahun Tak Diperbaiki, Warga Kena Prank di Google Maps Masih Nyambung

Jembatan Bendosari yang menjadi penghubung antara Kampung Kalialang, Sukorejo, dan Kampung Bendosari, Sadeng, sudah dua tahun ini terputus.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Arden warga kota Tegal yang hendak menagih utang ke nasabah harus gigit jari melihat jembatan penghubung rusak tak dapat dilintasi, Gunungpati, kota Semarang, Rabu (9/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jembatan Bendosari yang menjadi penghubung antara Kampung Kalialang, Sukorejo, dan Kampung Bendosari, Sadeng, sudah dua tahun ini terputus.

Kerusakan jembatan berupa ambles terutama di sisi utara.

Jembatan yang tak kunjung diperbaiki tersebut ternyata membuat ratusan warga kecele terutama bagi para pendatang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Semeru Erupsi pada Rabu Sore, Magma Meluncur Sejauh 4500 Meter

Baca juga: Kala Siswa SMK Cordova Margoyoso Pati Pamer Karya, Gelar Pameran DKV Multimedia, Kepsek: Kami Bangga

Baca juga: Kata Ganjar Soal Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota: Menunggu Pusat Putuskan UMP

"Iya, saya mau nagih utang ke Taman Puri , Sukorejo, Gunungpati, mengikuti google maps suruh lewat sini tapi sampai lokasi ternyata gini jembatan rusak," papar Arden (25) warga Kota Tegal kepada tribunjateng.com, Rabu (9/11/2022).

Pria karyawan perusahaan finance tersebut mengaku, baru pertama kali hendak melintasi jembatan tersebut.

Ia pun syok melihat jembatan yang melintang di atas kali itu rusak parah.

"Sebagai pendatang kaget ternyata di kota Semarang ada jembatan kayak gini," katanya.

Ia pun terpaksa memutar arah lebih jauh sesuai petunjuk warga lokal yang memberitahunya supaya sampai ke tempat tujuan.

Jembatan Bendosari melintang sepanjang 60 meter di atas kali Kripik atau warga setempat menyebutnya sebagai Kali Geribik di  Kelurahan Bendosari, Gunungpati, Kota Semarang.

Warga Kalialang Lama RT 1 RW 1 Santi (43) mengatakan, setiap hari selalu ada orang yang kesasar baik orang mau wisata ke kampung Jawi, tukang paket atau warga pendatang.

"Setiap hari pasti ada yang kesasar, jembatan sudah rusak sejak Januari 2021,  ditotal yang ketipu sudah banyak sekali," ungkapnya.

Rumah Santi hanya berjarak sekira 10 meter dari jembatan sehingga tahu tiap hari ada orang yang kesasar.

Padahal dari arah Sadeng maupun dari Kalialang sudah diberi tanda berupa penutupan jalan.

Hanya saja ada beberapa orang yang nekat menerobos.

"Orang sini sudah jenuh kasih tahu karena sudah dikasih tanda berupa pagar tapi tetap terobos," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved