Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Melihat Peran Energi Masa Depan di Pujasera Energi Tambakharjo Semarang

Pujasera Energi Tambakharjo, Semarang Barat,  siang itu tampak ramai, Selasa (8/11).

Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Suasana Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Energi Tambakharjo, Semarang Barat, menggunakan energi listrik matahari dan angin, Kota Semarang, Jumat (28/10/2022). 

UMKM tersebut berjualan makanan khas seperti petis mangut, kepala manyung dan lainnya.

"Pakai energi terbarukan sangat membantu para pedagang untuk lebih hemat listrik," katanya.

Pihaknya menyebut, dengan fasilitas tersebut akan menggelar event-event kegiatan supaya untuk merangsang para pelaku UMKM.

"Iya biar ramai nanti diadakan lagi event terutama saat malam hari karena suasana Pujasera Energi lebih asyik saat malam hari, " ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Agus Wuryanto mengatakan, mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produk dan membantu pemasaran  produknya. 

Menurutnya, data hingga akhir bulan Oktober 2022, tercatat ada 29.152 UMKM di kota Semarang.

Mayoritas dari puluhan ribu UMKM tersebut didominasi usaha kuliner dan kerajinan tangan.

"Maka kami terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan UMKM di Kota Semarang supaya UMKM naik kelas dan sejahtera. Begitupun kami mengapresiasi semua pihak yang ikut menggerakkan UMKM di Kota Semarang," jelasnya.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, pujasera energi di Tambakharjo menjadi satu-satunya pujasera yang menerapkan energi baru terbarukan.

Penggunaan energi baru terbarukan pada pujasera tersebut bertujuan untuk menekan biaya operasional pujasera yang semula menggunakan energi listrik konvensional. 

"Sehingga pengeluaran kelompok UMKM di pujasera tersebut bisa ditekan," katanya kepada Tribun, Rabu (9/11/2022).

Tekan Biaya 

Keberadaan tenaga panel Surya dan kincir angin mampu menekan biaya kebutuhan listrik pujasera energi hingga sebesar 34,3 persen.

Brasto merinci, panel surya menghasilkan daya sebesar 2.4 KWH perhari, sementara kincir angin menghasilkan 86,4 watt.

Daya listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (angin dan matahari) sebesar 12.95 KWH dalam 1 Minggu. Apabila dirupiahkan sebesar Rp. 17.157. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved