Berita Blora
Peringati Hari Jadi Blora Ke 273, SKB Gelar Karya P5 Program Kesetaraan dan Lomba Mewarnai PAUD
Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) Blora menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) Blora menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kesetaraan dan lomba mewarnai.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten Blora ke 273.
Kepala SKB Blora Jumini mengungkapkan, ada dua kegiatan pokok ini merupakan menu utama kurikulum merdeka.
"Kami berikan di kelas 7 paket B dan kelas 10 paket C. Yang kedua lomba mewarnai dalam rangka hari jadi Blora uang ke 273," ucap Jumini kepada tribunmuria.com, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Cerita Anak Petani Gagal Jadi Polwan: Sudah Lolos Seleksi, Namanya Digantikan Keponakan Perwira
Baca juga: Tiga Warga Mijen Semarang Terpapar Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri
Baca juga: Nelayan Semarang Optimistis Ganjar-Erick Thohir Bawa Kesejahteraan untuk Indonesia
Dikatakannya, acara dibuka dengan gelar kesenian anak PAUD. Berupa tari candi ayu sama tari bujang ganong kemudian gelar tari seni dari kesetaraan itu jaranan.
"Ini melestarikan budaya Blora. Untuk yang keseniannya memang harus bernuansa Blora. Seperti ini budaya lokal, kewirausahaan, berekayasa berteknologi," terang Jumini.
Jumini menuturkan, P5 itu ada 3 program utama, yang kesenian merupakan program tambahan.
"Yang utama itu ada mug custom, ini keterampilan baru. Mengenalkan anak pada digital printingprinting yang diaplikasikan di mug. Ada tataboga, ada brownies, roti imut, ini menjadi andlan utama SKB. Kita akan kembangkan ke hal-hal lain, yang lebih potensial," papar Jumini.
"Yang ketiga ada bonsai artificial, bonsai buatan ini memanfaatkna dahan2 kayu yg tak terpakai. Termasuk tas yang dari limbah tas kresek. Ini mengurangi limbah sampah plastik," imbuh Jumini.
Terkait lomba mewarnai, Lanjut Jumini, merupakan ajang bagi anak-anak terkait kreatifitas.
"Bagaimana mereka mengasah kemampuan, melatih kemandirian anak, jadi orang tua tidak bisa m nunggui anaknya saat lomba," jelas Jumini.
Terakhir, acara ditutup dengan mendongeng yang disampaikan oleh teman-teman dari kampung dongeng. Ini sebagai sarana hiburan dan pendidikan karakter bagi anak-anak.
"Semoga kegiatan seperti ini bisa kita lakukan, dengan pembenahan yang harus kami lakukan. Ini tahun kedua dalam menjalankan kegiatan ini. Hari ini masih banyak kekurangan," harap Jumini.
Bunda PAUD Kabupaten Blora Ainia Sholihah Arief Rohman yang hadir pada launching festival mewarnai di SKB turut mengapresiasi keberjalanan kegiatan tersebut.
Kegiatan positif itu menurutnya dapat memfasilitasi anak-anak untuk mengurangi kesukaan mereka terhadap gadget.
"Terima kasih untuk kesekian kalinya, Radar bersama Pemkab yang didukung sponsor dapat mengadakan Festival mewarnai lagi. Saya apresiasi sekali," ungkapnya.
Dikatakannya, kegiatan tersebut dapat membangun mental sportif anak-anak.
Selain itu, kegiatan mewarnai itu juga bisa membuat anak menjadi lebih kreatif, tampil percaya diri, berani, dan bisa memotivasi untuk mereka bisa berlatih dan berjuang untuk menghasilkan kejuaraan.
Bunda Aini berkeliling untuk melihat proses peserta dalam mewarnai gambar bertemakan pembangunan di Kabupaten Blora itu.
Tampak sesekali dia bersama para siswa berfoto dengan karya anak-anak untuk mengabadikan momen spesial itu.
Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Blora Umi Jauhariati yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini mengaku senang dengan agenda rutinan ini.
Dia menyebut ada 94 siswa-siswi RA Muslimat Sukorame yang ikut berpartisipasi dalam festival mewarnai.
Mereka tampak antusias dan semangat dalam menyelesaikan pewarnaan gambar yang bertema "Dalane Alus, Banyune Mili Terus" itu.
"Alhamdulilah orang tua mendukung. Dan untuk biaya Alhamdulillah tidak ada yang keberatan," ungkapnya. (kim)