Berita Internasional
Profil Teodoro Obiang Presiden Terlama di Dunia, Terpilih Kembali Meski Sudah Berkuasa 43 Tahun
Teodoro Obiang Nguema Mbasogo mengukuhkan posisinya sebagai Presiden terlama di dunia setelah memenangkan pemilihan ulang untuk masa jabatan keenam.
TRIBUNJATENG.COM, MALABO - Teodoro Obiang Nguema Mbasogo menjadi sosok Presiden terlama bahkan diklaim menjadi yang abadi di dunia.
Setelah menguasai Guinea Ekuatorial, Afrika Barat selama sekira 43 tahun lamanya, dia kembali terpilih untuk menjadi Presiden.
Hingga saat ini belum ada negara satupun, terkecuali bersistem kerajaan, yang dapat mengungguli lamanya waktu menjadi Presiden.
Siapakah Teodor Obiang itu?
Baca juga: Polda Jateng Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Lokal Hingga Afrika, Puluhan Bandar Ditangkap
Penguasa Guinea Ekuatorial, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo mengukuhkan posisinya sebagai Presiden terlama di dunia setelah memenangkan pemilihan ulang untuk masa jabatan keenam di Afrika Barat itu.
Teodoro Obiang memperoleh hampir 95 persen suara dari 98 persen suara yang terhimpun, menurut pengumuman enam hari setelah pemungutan suara.
Dua kandidat lawan, Andres Esono Ondo dan Buenaventura Monsuy Asumu, masing-masing memperoleh sekira 9.700 dan 2.900 dari sekira 413.000 suara di Guinea Ekuatorial.
Partai Demokrat Equatorial Guinea (PDGE) yang dipimpin Obiang juga memenangkan semua kursi di Majelis Nasional dan Senat.
Baca juga: Sinergi Bea Cukai Tanjung Emas, Ungkap Jaringan Narkoba dari Afrika
Disebut Presiden Abadi
Negara Afrika Barat berpenduduk sekira 1,5 juta orang itu hanya memiliki dua Presiden sejak merdeka dari Spanyol pada 1968.
Obiang menggulingkan pamannya Francisco Macias Nguema dalam kudeta pada 1979.
Dia sudah memerintah selama lebih dari 43 tahun dan pemilihannya kembali mengukuhkan posisinya sebagai kepala negara yang paling lama memerintah di dunia, tidak termasuk raja.
Pria berusia 80 tahun itu tidak pernah secara resmi terpilih kembali dengan kurang dari 93 persen suara.
Di Guinea Ekuatorial hanya ada satu partai oposisi yang sah.
Baca juga: Afrika Selatan Minta Kerajaan Inggris Kembalikan Berlian di Mahkota dan Tongkat Ratu Elizabeth II
Sementara Obiang memiliki kontrol politik yang nyaris total.
Kelompok hak asasi menuduhnya membungkam perbedaan pendapat dan menindak lawan.
Protes sebagian besar dilarang, media dikontrol dengan ketat, dan lawan politik sering ditangkap dan disiksa, menurut para kritikus.
Kekayaan Minyak dan Korupsi
Penemuan minyak lepas pantai pada pertengahan 1990 mengubah Guinea Ekuatorial menjadi negara terkaya ketiga di Afrika sub-Sahara, dalam hal pendapatan per kapita pada 2021.
Namun, kekayaan tetap terkonsentrasi di tangan beberapa pihak dengan kemiskinan masih merajalela.
Baca juga: Mendag Dorong Ekspor Fesyen Muslim RI ke Afrika hingga Eropa
Negara ini juga memiliki reputasi korupsi, menempati peringkat 172 dari 180 negara pada Indeks Persepsi Korupsi 2021 Transparency International.
Putra Presiden, Wakil Presiden Teodoro Nguema Obiang Mangue, yang dilihat oleh pengamat sebagai calon penerus, dihukum karena penggelapan oleh pengadilan Perancis pada 2020.
Meski begitu, keluarga Obiang membantah dia melakukan kesalahan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teodoro Obiang, Presiden Terlama di Dunia Kembali Menangkan Pilpres Setelah 43 Tahun Berkuasa"
Baca juga: Bripka Ricky Rizal Meminta Maaf Sudah Berbohong, Disebutnya Karena Diperintah Ferdy Sambo
Baca juga: Potret Pelajar Digendong Polisi Lewati Jembatan Lopasir Banyumas, Terputus Diterjang Banjir
Baca juga: Upah Minimum DKI Jakarta Tahun Depan Ditetapkan Jadi Rp 4,9 Juta
Baca juga: Data Update Pendaftaran PPK di Jepara, KPU: Sudah Ada 898 Pendaftar, Besok Selasa Hari Terakhir