Kecelakaan Hari Ini
Dua Faktor Dugaan Kecelakaan Bus Wisatawan Asal Semarang di Magetan, Enam Warga Manyaran Meninggal
Lantaran pengemudi meninggal dunia, bukti-bukti di lapangan akan digali Dishub Kota Semarang untuk mendapatkan analisis penyebab kecelakaan.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dishub Kota Semarang masih mencari penyebab kecelakaan maut yang mengakibatkan enam warga Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat itu meninggal dunia.
Investigasi lapangan pun masih berjalan untuk menguak penyebab masuknya bus pembawa rombongan wisatawan asal Manyaran itu ke jurang di wilayah Magetan Jawa Timur.
Sebagai langkah awal, Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto bersama jajarannya melakukan pengecekan data bus bernomer polisi H 1470 AG tersebut.
Baca juga: Tukijan Kapok Berwisata Lagi Usai Rombongan Bus dari Manyaran Semarang Terjun ke Jurang
Dari pengecekan, bus tersebut merupakan kendaraan yang diproduksi pada 2019.
KIR pada kendaraan juga dinyatakan masih aktif hingga 16 Desember 2022.
"Sudah kami cek melalui data pengujian."
"KIR masih aktif," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (5/12/2022).
Endro mengatakan, kemungkinan penyebab kecelakaan ada dua faktor.
Baca juga: Haul ke-4 Sastrawati Kelas Dunia Asal Semarang NH Dini, Arif Yakin 2023 Booming
Faktor pertama adalah human eror atau kelalaian pengemudi.
Sedangkan faktor kedua adalah terjadi mal fungsi part kendaraan seperti tak maksimalnya kinerja rem.
"Namun untuk kepastiannya menunggu investigasi lapangan yang dilakukan," ucapnya.
Lantaran pengemudi meninggal dunia, Endro berujar, bukti-bukti di lapangan akan digali untuk mendapatkan analisis penyebab kecelakaan.
Tak terkecuali penuturan penumpang, yang nantinya bisa jadi bahan untuk menyimpulkan sebab kecelakaan.
"Bukti tersebut akan menjadi kunci untuk mengetahui penyebab insiden maut itu," paparnya.
Baca juga: AFK Semarang Gelar Liga Futsal, Diikuti 14 Tim Putra dan 5 Tim Putri
Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengimbau masyarakat untuk memiliki lokasi tamasya yang lebih aman.