Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Puluhan Rumah Warga Dorang Jepara Terendam Banjir, Sudah Seminggu tapi Hari Ini Paling Parah

Puluhan rumah warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, terendam banjir

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Muhammad Yunan Setiawan
Sejumlah warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, melewati ruas jalan desa yang tergenang, Rabu (4/1/2023). Hingga saat ini kondisi desa tersebut masih terdampak banjir. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Puluhan rumah warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, terendam banjir.

Banjir itu melanda kediaman warga RT 4, 5, 6, 7 di RW 1. Data sementara didapati sekira 39 rumah terendam. 

Salah seorang warga setempat, Sukamto (60) menceritakan, air mulai memasuki permukiman warga sejak Minggu (1/1/2023).

Hal itu disebabkan kondisi cuaca hujan yang turun dengan intensitas tinggi.

Air dari sungai melimpas ke permukiman warga dan pada saat bersamaan saluran air di pinggir jalan sudah tidak bisa menampung air hujan. Air pun menggenangi jalan-jalan desa.

“Paling parah hari ini. Semalam airnya naik lagi (karena hujan deras),” kata Sukamto kepada tribunmuria.com, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Update Pembunuhan Wanita di Kamar Hotel Purwokerto, Korban Asal Purbalingga, Polisi Kejar Pelaku

Baca juga: Kisah Sedih Anak Yatim Piatu di Sidoarjo Pinjam Motor Temannya untuk Belanja Malah Dicuri Orang

Untuk saat ini, Sukamto memilih bertahan di rumah sembari menunggu air surut.

Namun apabila debit air terus menaik, ia akan mengungsi ke rumah anaknnya.

Dia mengakui, kondisi banjir ini mengganggu aktivitas warga. Air yang menggenangi sebagian besar jalan desa membuat banyak motor milik warga mogok.

Sementara itu, Petinggi Desa Dorang Supratiknyo mengatakan, genangan air sudah terjadi selama empat hari.

Sejak malam tahun baru (31/1/202), hujan mulai turun. Kemudian mulai Minggu (1/1/2023) air sudah memasuki permukiman warga. Hingga saat ini air belum surut. 

Sejumlah warga berjibaku agar tidak semakin tinggi. Satu di antaranya dilakukan warga RT 4 dan 7. Mereka gotong-royong memindahkan enceng gondok yang tersumbat di jembatan.

Enceng gondok itu menyebabkan aliran air sungai tidak mengalir. Sehingga debit air cepat naik dan melampaui tanggul. Rumah warga pun terdampak.

“Sebanyak 6 KK di RT 4 dan 7 mengungsi,” kata Petinggi Supratiknyo.

Kendati sejumlah rumah dan ruas jalan terendam banjir, warga tetap menjalankan aktivitasnya.

Saat ini kiriman bantuan untuk warga terdampak banjir masih proses pendataan. Sementara sejumlah warga telah mengalami beberapa penyakit gatal-gatal, meriang, panas, dan flu. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved