Berita blora
Fakta Ayah di Blora 2 Kali Hamili Anak Kandungnya yang Difabel, Selama Ini Warga Tak Berani Mendekat
Kabar mencengangkan, pelaku yang menghamili F seorang disabilitas ganda yang melahirkan hingga dua kali ternyata ayahnya sendiri
Penulis: ahmad mustakim | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kabar mencengangkan, pelaku yang menghamili F seorang disabilitas ganda yang melahirkan hingga dua kali ternyata ayahnya sendiri.
Hal itu disampaikan oleh salah satu ketua RT desa setempat Kecamatan Jepon berinisial D.
D mengatakan, keluarga dan tetangga korban baru bergantian untuk datang menjenguk F.
Kondisi itu terjadi setelah ayah kandung korban F berinisial K sudah diamankan oleh kepolisian.
Sebelumnya, para tetangga dan kerabat korban tak ada yang berani untuk sekedar mengunjungi rumah sederhana berbahan kayu itu.
Baca juga: Hujan Lebat, Tanah dan Jalan di Perumahan Ungaran Asri Regency Kab Semarang Longsor 30 Meter Lebih
Baca juga: Jeritan Petani di Undaan Kudus, Sudah 2 Pekan Sawah Terendam Banjir, Batang Padi Busuk, Teracam Puso
"Sebelum penangkapan K, rumah korban seringkali tertutup. Meskipun di rumah, pagi atau malam, seringnya tutupan (pintu rumah dalam keadaan tertutup, Red). Paling bukanya sesekali saja dan sebentar," ungkap D kepada wartawan, Minggu (15/1/2023).
D yang juga paman korban ini menjelaskan, setelah penangkapan ayah korban yang berlangsung pada Jumat (13/1) sore, pihaknya bersama kepala desa dan salah satu ketua RT lainnya berkumpul untuk membahas mengenai bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan F.
Sebab, terduga pelaku yang telah ditangkap itu merupakan tulang punggung keluarga.
Mereka akhirnya bersepakat untuk menyediakan kebutuhan korban dan keluarga yang tinggal serumah bersama korban secara gotong royong.
Yakni melalui jimpitan dari masing-masing rumah yang ada di kedua RT tersebut.
Selain itu, mereka juga bersepakat untuk memperbaiki rumah korban bagian belakang karena dianggap tidak layak.
Tetangga ataupun kerabat korban membantu dengan menyediakan bahan pokok untuk makan F dan keluarga.
Juga makanan dan minuman yang sudah dalam keadaan sudah masak.
Selain itu, mereka juga iuran dengan cara jimpitan untuk membayar tukang yang memperbaiki rumah bagian belakang tersebut.
"Kami semua (warga di dua RT sekitar korban F) sudah menyanggupi untuk iuran dan gotong royong membantu korban. Agar mereka tidak terlantar. Semoga bayinya juga bisa hidup selayaknya. Tidak seperti sebelumnya yang hanya bertahan beberapa bulan," harap D.
Diketahui, bayi perempuan yang dilahirkan F pada 9 Januari lalu merupakan kelahiran yang kedua kalinya.
Sebelumnya, sekitar Februari 2021, F sudah pernah melahirkan bayi pertamanya.
Namun hanya bertahan sekitar 10 bulan.
Pada saat itu, tetangga dan kerabat korban tak ada yang berani membantu keluarga F, sebab ayah korban dikenal sebagai orang ketus dalam berbicara. (kim)
Update Terbaru Kasus Cucu Bunuh Nenek di Blora: IMH Kini Mulai Stabil |
![]() |
---|
Sarang Kelelawar di SDN 1 Karangjati Blora Jadi Sorotan, Dinkes Ingatkan Potensi Penyakit |
![]() |
---|
Petani Blora Andalkan Jagung di Musim Kemarau, Tapi Waswas Harga Anjlok saat Panen |
![]() |
---|
680 Pelanggar Ditilang Selama Operasi Patuh Candi 2025 di Blora |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga yang Sapinya Dibacok Pemuda Depresi di Blora |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.