Berita Nasional

Wowon Cs Pelaku Pembunuhan Berantai Cianjur Punya Rekening Berisi Rp1 Miliar, Dari Mana Asalnya?

Komplotan pembunuh berantai Wowon Cs memiliki total uang sebesar Rp 1 miliar yang ditempatkan di rekening Dede.

KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Lubang tempat ditemukan mayat anak berusia 2 tahun dalam halaman rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Anak itu merupakan salah satu korban pembunuhan berantai Wowon cs. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Komplotan pembunuh berantai Wowon Erawan, M Dede Solehudin, dan Solihin memiliki total uang sebesar Rp 1 miliar yang ditempatkan di rekening Dede.

Hal itu diungkapkan pihak kepolisian.

Dana tersebut diduga didapatkan dari sejumlah korban yang dibunuh oleh komplotan tersebut.

Baca juga: TKI Korban Selamat Pembunuhan Berantai Cianjur Wanti-Wanti Ayah agar Buang Makanan Pemberian Wowon

Wowon dkk tadinya melakukan aksi penipuan dengan modus menggandakan uang yang akhirnya berujung pada pembunuhan berantai.

Pelaku mengincar korban dari kalangan tenaga kerja wanita (TKW).

Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. (Istimewa). Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. (Istimewa). Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya. (Istimewa)

Namun, selain membunuh sejumlah TKW, pelaku juga menghabisi nyawa keluarga dan kerabat terdekat yang diduga mengetahui aksi keji mereka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa penyidik saat ini tengah mendalami dana yang keluar dan masuk dari rekening para tersangka.

"Terkait motif dan modus ini bagaimana pelaku meyakinkan kepada para korban, khususnya para TKW ini masih terus intensif kami lakukan proses penyidikan," kata Trunoyudo, Senin (23/1/2023).

"Yang jelas, iming-imingnya kan ada serangkaian kebohongan penipuan di situ, sehingga seseorang atau korban menyerahkan barang ataupun uang kepada pelaku," sambungnya.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat Dede pada April 2019.

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan.

Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Meski rekening atas nama Dede, kartu ATM dipegang oleh Wowon.

Dalam kesempatan terpisah, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Heriyadi mengungkapkan bahwa uang senilai Rp 1 miliar itu diduga ditransfer oleh korban Siti dan Farida.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved