ATR/BPN Karanganyar Selesaikan Pengukuran 500 Bidang Lahan Terdampak Pembangunan Bendungan Jlantah

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pihak ATR/BPN Karanganyar telah menyelesaikan pengukuran terhadap 500 bidang lahan yang terdampak pembangunan Bendungan Jlantah yang berada di wilayah Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar. 

Kepala ATR/BPN Karanganyar, Aris Munanto menyampaikan, pengukuran sisa lahan yang terdampak pembangunan Jlantah telah selesai dilakukan oleh pihak ATR/BPN. Terakhir pihaknya telah menyelesaikan pengukuran 500 bidang lahan yang terdampak bendungan. 

"Oktober (2023) kan mau diresmikan presiden, jadi Februari (2023) kita selesaikan semua (pengukuran). Tapi kan ganti ruginya terserah pemerintah," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (3/2/2023). 

Dia menuturkan, setelah dilakukan pengukuran lahan selanjutnya akan dilakukan pencocokan data fisik dan yuridis untuk kemudian dilakukan appraisal. Adapun 500 bidang yang telah selesai diukur untuk proses ganti rugi tersebut selain tanah milik masyarakat juga ada tanah kas desa. 

Adapun Bendungan Jlantah berada di dua desa yakni Desa Tlobo dan Desa Karangsari Kecamatan Jatiyoso. Sesuai dengan rencana, bendungan tersebut memiliki luas area genangan bendungan 50,45 hektare. 

Apabila telah selesai dibangun nantinya bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk irigasi lahan persawahan sekitar 1.494 hektare. Selain itu adanya bendungan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air baku, reduksi banjir, potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), konservasi air serta pariwisata. (Ais). 

Baca juga: Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus 14 Februari 2023, Penyelenggaranya 5 Perguruan Tinggi

Baca juga: Bahasa Inggris Dihapus dari Kurikulum SMP dan SMA, Why?

Baca juga: Hotline Semarang : Mohon Jalan di Dekat Jembatan Bringin Ngaliyan Diperbaiki

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Persebaya Surabaya Vs Borneo FC Liga 1, Main Jam 16.00 WIB