Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Mistis Penjaga Ndalem Kalitan Rumah Keluarga Soeharto di Solo, Dengar Suara Gamelan Dini Hari

Kisah Mistis Penjaga Ndalem Kalitan Rumah Keluarga Soeharto di Solo, Dengar Suara Gamelan Dini Hari

Penulis: non | Editor: galih permadi
tribunnews
Kisah Mistis Penjaga Ndalem Kalitan Rumah Keluarga Soeharto di Solo, Dengar Suara Gamelan Dini Hari 

Tetapi, peristiwa aneh di rumah Soeharto terkait gamelan ini kerap terjadi.

“Gamelan ini sering berbunyi sendiri, terutama sekitar jam 02:00 dini hari,” kata Toto.

Bagi Toto, gamelan berbunyi sendiri bukan hal yang aneh lagi karena sangat terjadi, terutama saat dini hari.

Gamelan berbunyi sendiri ini pun seperti memainkan irama atau nada-nada tertentu yang bisa menghanyutkan mereka yang mendengarkan.

Kejadian aenh lainnya adalah saat seorang petugas keamanan di rumah Soeharto sedang memperbaiki senjatanya.

Setelah senjata yang diperbaiki selesai, sangat petugas keamanan itu kemudian mencobanya.

Rupanya, peluru yang keluar dari senjata itu tanpa sengaja mengenai burung gereja yang ada di sekitar rumah Soeharto.

Begitu burung itu terjatuh dan tewas, listrik di rumah Soeharto di Ndalem Kalitan, Solo, itu langsung padam.

 Toto pun berusaha menghubungi petugas PLN untuk memperbaiki.

Petugas PLN yang datang langsung mengecek semua instalasi listrik yang ada di rumah Soeharto hingga malam hari.

“Petugas PLN nyerah, akhirnya kami gelap gulita malam itu sampai hari berikutnya,” ujar Toto.

Menurut Toto, sehari kemudian tanpa ada perbaikan dan lain-lainnya, tiba-tiba listrik di rumah Soeharto itu langsung menyala dengan sendirinya.

Peristiwa lainnya adalah saat seorang tukang potong pohon dipanggil untuk merapikan daun dan batang pohon yang sudah tua.

Namun tukang gergaji yang datang ke rumah Soeharto itu terlihat menganggap remeh saat memotong pohon-pohon yang ada.

“Karena dia agak sombong, tiba-tiba mesinnya mati. Tidak bisa dipakai.

Setelah dibongkar, ternyata di dalam mesin ada potongan kayu besar,” ujar Toto.

Bukan cuma itu saja, tukang potong pohon itu pun harus mengganti mata gergaji sampai 6 kali hanya untuk merapikan satu pohon mangga di rumah Soeharto. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved