Berita Ungaran
2.000 Ban Bekas Dikumpulkan Untuk Cegah Longsor Susulan di Punsae Ungaran Kabupaten Semarang
Situasi longsor di ujung Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae) di Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Situasi longsor di ujung Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae) di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang membuat para relawan tergugah niat baiknya untuk membantu mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Perumahan itu berada di kawasan perbukitan serta tebing, sehingga terbilang rawan longsor.
Seorang anggota Jagawana Rescue, Stefan Edy mengatakan, timnya mengumpulkan donasi berupa ribuan ban bekas, potongan-potongan kain perca serta pasak untuk menanggulangi longsor.
Baca juga: Jalan Penghubung Desa Damarwulan Jepara Longsor Akibat Hujan Deras
Sebanyak lebih dari 2.000 ban bekas dan satu ton potongan kain perca sudah dikumpulkan di ujung perumahan itu.
Menurut Edy, ban bekas itu nantinya akan dipasang di bawah tebing untuk menjadi titik tumpu utama menahan pergeseran tanah.
“Kami akan melakukan penggalian semacam pondasi sekitar 50 sampai 80 centimeter, kemudian posisi paling bawah akan kami pasang pasak untuk memperkuat agar tidak bergeser,” ujar Edy kepada Tribunjateng.com.
Ban yang akan dipasang itu, lanjut dia, juga telah dilubangi agar tidak ada endapan air.
Selain itu, bagian dalam ban akan dimasukkan material non tanah berupa pasir, kerikil dan dicampur kain perca.
“Perca bisa menjadi alternatif ketika ada desakan air yang baru, akan mencari celah dan juga mampu meredam getaran-getaran kecil di bawah,” imbuh Edy.

Edy menambahkan, tahap pertama pemasangan ban ini dilakukan di kedalaman 45 meter dari patahan terakhir yang sekitar 120 meter dan itu akan menjadi tumpuan awal.
Dia berharap, prosesnya akan cepat dan bisa turut membantu tidak terjadinya longsor susulan.
Selain pemasangan ban, Edy menerangkan bahwa para relawan juga akan mengurangi masuknya air, baik dari hujan maupun septic tank di rumah-rumah warga, ke dalam tanah di perumahan itu.
Caranya yaitu dengan membuat saluran khusus serta memasang talang air di parit-parit dengan tujuan agar air tidak terhalang dan tersumbat sehingga mendorong tanah yang berpotensi longsor.
“Karena bagaimana pun di bawah (tanah) sudah banyak pergeseran dan retakan-retakan, mudah-mudahan dari pemerintah bisa memberikan kepedulian agar warga di perumahan ini tidak resah,” pungkasnya.
Pemberitaan sebelumnya, longsor di ujung perumahan itu sudah terjadi sejak akhir Desember 2022 dan pertengahan Januari 2023 lalu.
Ketua RT setempat, Joel Panjaitan, mengatakan, beberapa penghuni di beberapa rumah di dekat tebing akan diungsikan sementara untuk menempati tempat yang lebih aman.
Baca juga: BPBD Pakai Metode Terasering Atasi Dampak Tebing Longsor Setinggi 30 Meter di Susukan Ungaran
“Kami masih mengusulkan ke pihak pengembang perumahan agar warga yang dekat dengan longsor bisa menempati rumah yang masih kosong, karena di sekitarnya dan halaman rumah terlihat banyak retakan juga,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (16/1/2023).
Warga setempat pun juga telah menggalang dana atau membuka donasi untuk membantu para relawan mengumpulkan material untuk dijadikan tanggul sementara.
Masyarakat yang ingin berdonasi bisa menghubungi 081226152159 (Metta), 085741902246 (Rina) atau 082298183885 (Febby). (*)
Detik-detik Truk Bermuatan Kayu Berjalan Mundur Hingga Kecelakaan di Tanjakan Lemahabang Semarang |
![]() |
---|
Kisah Rofidah, Penjual Lotek Yang Kini Merajut Eceng Gondok Jadi Kerajinan Beromzet Rp8 Juta Sebulan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS 2 Truk Terguling di Lemahabang, Arus Lalu Lintas Semarang-Solo Macet Total 2 KM! |
![]() |
---|
Mal Pelayanan Publik Kabupaten Semarang: Berprestasi di Tingkat Nasional, Namun Jaringan Masih Lemot |
![]() |
---|
Daftar Calon Ketua PDIP Jateng Versi PAC Semarang, Ada Anak Puan Maharani hingga Wali Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.