Berita Slawi
Rumah Budidaya Maggot Larva Go Asal Desa Kebandingan Kab.Tegal Miliki Tiga Produk Unggulan
Rumah Budidaya Maggot Larva Go Asal Desa Kebandingan Kab.Tegal Miliki Tiga Produk Unggulan, Bisa untuk Pakan Ternak
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
Tempat kedua, untuk siklus maggot atau penguraian sampah.
"Maggot itu panen per 18 hari, dan kami menargetkan 50 kilogram maggot per hari. Sedangkan sampah yang kami olah bisa 3-5 kuintal per hari," jelasnya.
Adapun di Larva Go, ada tiga produk unggulan yang dihasilkan dari pengelolaan limbah.
Pertama ada maggot fresh atau basah yaitu maggot, larva atau belatung dari lalat black soldier fly (BSF) usia 18 hari dijual langsung ke komunitas peternak ikan karena untuk pakan alternatif.
Harga maggot fresh ini Rp 7 ribu per kilogram, jika dibandingkan pakan ternak pabrikan tentu lebih terjangkau karena saat ini harga Rp 14 ribu per kilogram.
Kedua, ada produk maggot kering untuk pakan ikan hias, ayam, bahkan kucing juga bisa. Sementara penjualannya via online dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.
Ketiga, ada produk pupuk kompos yang dihasilkan dari kotoran maggot. Harganya sendiri Rp 10 ribu per kemasan satu kilogram.
"Kesulitan atau suka duka menjalani budidaya maggot ini lebih ke pola hidup masyarakat. Padahal kami sudah mengedukasi untuk memilah sampah, tapi pada kenyataannya sampah masih tercampur. Jadi ya kendala ada di pola hidup masyarakat ini. Sehingga kami sebenarnya butuh alat pemilah sampah, tapi ya sampai saat ini memang belum ada," pungkas Aziz. (dta)
Baca juga: Ingin Minggat Bersama Selingkuhan ke Bali, Seorang Istri Dibunuh Suaminya Sebelum Berangkat
Baca juga: Senator Abdul Kholik Gelar FGD Solusi Banjir Jawa Tengah
Baca juga: Bejat! Anak 15 Tahun Disuruh Melayani Nafsu Ayah Tiri Selama 3 Tahun
Baca juga: Kisah Haru Mbah Toyo, Lansia Penderita Stroke Yang Tidur Bersama Istri Yang Telah Menjadi Mayat
| Pemkab Tegal Perkuat Layanan Darurat 112, Kasus Tertangani Naik Jadi 210 Sepanjang 2025 |
|
|---|
| Pemkab Tegal Akan Bangun Camping Ground di Kawasan Waduk Cacaban pada 2026, Segini Anggarannya |
|
|---|
| Lewat Tangisan dan Pelukan, SD Bumi Muh Adiwerna Ajak Orangtua dan Anak Bangun Kedekatan Emosional |
|
|---|
| Angka Perceraian hingga Oktober 2025 di Kabupaten Tegal 3.482 Perkara, Didominasi Pertengkaran |
|
|---|
| Bupati Ischak Tanam Pohon dan Luncurkan Program Komandan Cantik di Area Waduk Cacaban |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.