Banjir Kudus
Cerita Warga Kudus Berjibaku Terjang Banjir Tiap Hari, Menuntun Motor Hingga 1 Kilometer
Jalan Raya Kudus - Purwodadi merupakan akses utama bagi warga Kecamatan Undaan, agar bisa sampai ke wilayah Kecamatan Jati, Kota Kudus.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Banjir menggenangi Jalan Raya Kudus - Purwodadi setinggi 40 hingga 50 sentimeter tidak menyusutkan semangat warga untuk beraktivitas.
Ribuan hingga puluhan ribu warga diperkirakan melintasi jalan tersebut setiap hari yang tergenang banjir berkepanjangan.
Mereka tetap menerabas banjir meski mengetahui segala risiko yang bakal dialami.
Seperti kendaraan mogok, jatuh karena tidak melihat lubang jalan tertutup banjir, dan beberapa lainnya yang bisa saja terjadi.
Utamanya bagi para pengendara sepeda motor.
Baca juga: Hartopo Ajak Warga Kudus Terus Gempur Rokok Ilegal
Jalan Raya Kudus - Purwodadi merupakan akses utama bagi warga Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus agar bisa sampai ke wilayah Kecamatan Jati, Kota Kudus, dan sekitarnya.
Tak ada jalan lain yang lebih cepat, yang ada jalur alternatif memutar melewati Kabupaten Demak dengan jarak tempuh yang lebih lama.
Karena hal itu, mayoritas warga Undaan tetap nekat menerabas banjir dengan segala risiko agar bisa tetap bekerja setiap harinya.
Pantauan Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023), ratusan motor mogok mengalami mati mesin ketika menerjang genangan banjir.
Kebanyakan dialami motor bebek yang terpaksa harus dituntun pemiliknya melewati genangan banjir.
Pengendara motor harus disibukkan dengan kendaraan masing-masing yang mengalami mati mesin, dengan harapan bisa segera hidup kembali dengan cepat dan meneruskan perjalanan.
Baca juga: Jamaah Calon Haji Kudus Mulai Laksanakan Tes Kesehatan
Seperti yang dialami Umi Khafidhoh (18) warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Umi adalah karyawan perusahaan swasta yang terletak di Kecamatan Jati.
Setiap hari dia harus mengakses Jalan Raya Kudus-Purwodadi agar bisa sampai di lokasi kerja.
Perempuan 18 tahun ini berucap, sudah dua kali lolos melewati genangan banjir dengan mengendarai motor tanpa mogok.
Nasib kurang beruntung dialaminya di hari ketiga menerjang banjir.
Dia berangkat kerja berboncengan dengan temannya melewati banjir sejauh sekira 1 kilometer.
Nahas, motor yang dikendarainya mogok di tengah perjalanan hingga akhirnya terpaksa dituntun bersamaan dengan motor lainnya.

Baca juga: Kisah Perjuangan Bhabinkamtibmas Aiptu Hemawan Antar Jemput Anak Sekolah Saat Banjir di Kudus
"Awalnya saya ragu mau menerjang banjir, tahu teman saya lolos pakai motor bebek, saya coba ikut terabas dan hasilnya lolos dua kali."
"Enggak tahunya air naik, mana saya juga boncengan dan akhirnya motor mati, padahal sudah di tengah-tengah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).
Setiap melintasi banjir yang tinggi, Umi kerapkali menyervise motornya untuk mencegah hal-hal yang bisa saja terjadi dalam jangka panjang.
Dia juga tak lupa mengganti oli mesin kendaraanya jika dirasa perlu, terutama ketika kemasukan air.
Umi Khafidhoh berharap, masyarakat Kota Kretek utamanya warga Kecamatan Undaan tetap bersabar menghadapi musibah banjir.
Dengan harapan, banjir segera surut supaya aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
"Bagi warga Undaan dan sekitarnya tetap sabar, semoga air (banjir) segera surut," tuturnya.
Nasib kurang baik juga dialami pengendara lain dari Kecamatan Undaan bernama Silan.
Baca juga: Bupati Kudus Hartopo Pastikan Logistik untuk Pengungsi Banjir Aman
Selain menuntun motornya karena mogok, Silan juga harus menepikan kendaraannya karena ban roda belakang bocor (kempes).
Menurut dia, ban motornya kempes setelah kendaraannya terperosok ke dalam lubang saat menerjang banjir.
Dia pun harus menuntun motornya melewati genangan banjir dan mencari bengkel di ujung jalan.
"Setiap hari saya lewat sini, banjir terus selama semingguan."
"Baru ini 'kejeglong' jadi kempes bannya," ujar dia kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).
Warga dari Kecamatan Undaan itu tetap semangat beraktivitas meski harus melewati banjir setiap pagi.
Dia berharap ada solusi dari pemerintah untuk bisa menekan banjir di Kabupaten Kudus segera mungkin. (*)
Baca juga: 91 Motor Berknalpot Brong Dikandangkan Polresta Surakarta, Hasil Operasi Sabtu Malam Minggu
Baca juga: 4 Tips Percepat Kehamilan dari Dokter Boyke, Perhatikan Masa Subur hingga Pilihan Makanan
Baca juga: BREAKING NEWS : 37 Komputer di SMPN 1 Bojong Digondol Maling, Pencuri Jebol Tembok
Baca juga: 854 Ikan Koi Tampil dalam Mini Kontes di Salatiga
Lantai Kelas SDN 4 Payaman Kudus Mengelupas Terendam Banjir, 84 Siswa Masih Belajar Daring |
![]() |
---|
Nasib 42 Sekolah di Kudus Kebanjiran, Siswa Diliburkan Hingga Kerahkan Guru Bersihkan Lumpur |
![]() |
---|
42 Sekolah Terdampak Banjir Kudus, Siswa Terpaksa Diliburkan, Terparah di Kecamatan Bae |
![]() |
---|
Sudah Ada Kolam Retensi Tapi Kok Warga Desa Jati Wetan Kudus Masih Kebanjiran? Ini Kata Mereka |
![]() |
---|
Akses Masyarakat Dukuh Karangturi Kudus Masih Putus Setelah Banjir Selama 10 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.