UKSW Kampus Indonesia Mini, Tempat Kembangkan Talenta Merdeka

TRIBUNJATENG.COM - Keberagaman suku, budaya, bahasa, agama, etnis dan ras menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Sikap toleransi menjadi kunci untuk menjaga keberagaman dan persatuan.

Kota Salatiga yang berada di provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu kota tertoleran di Indonesia dengan keberagaman masyarakatnya.

Kampus Indonesia Mini

Salah satu kampus penyumbang keberagaman di Kota Salatiga adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang akrab dikenal dengan Kampus Indonesia Mini.

Mahasiswa yang berkuliah di UKSW berasal dari Sabang sampai Merauke, bahkan dari luar negeri.

Keberagaman suku, budaya, etnis dan perbedaan lainnya menjadi penciri kampus Indonesia Mini ini.

Tingginya sikap toleransi antara mahasiswa yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia ini membuat suasana kampus menjadi hangat dan asyik.

Tak hanya hubungan antar mahasiswa saja, interaksi akrab, kondusif dan saling bersinergi pun tercipta antara mahasiswa dengan dosen.

Kampus yang berdiri sejak tahun 1956 berlokasi di Jalan Diponegoro, Salatiga ini berkomitmen mendukung dan mendorong talenta, potensi, dan soft skills civitas akademika secara akademik maupun non akademik sehingga melahirkan insan Creative Minority.

Kurikulum Talenta Merdeka, Tugas Akhir Tanpa Ujian

Tindakan nyata yang dilakukan UKSW untuk terus mendukung dan meningkatkan kemampuan mahasiswa adalah menciptakan pembelajaran yang unik dengan menerapkan Kurikulum Talenta Merdeka.

Kurikulum yang disusun dengan pendekatan Outcome Based Education (OBE) ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyusun tugas akhir berbasis inovasi dan tanpa perlu ujian, sehingga setiap mahasiswa menerima kesempatan yang sama untuk menghasilkan berbagai produk barang ataupun jasa dari ide kreatif. 

UKSW mengapresiasi potensi mahasiswa yang beragam dengan program rekognisi prestasi yaitu mengkonversikan prestasi mahasiswa menjadi SKS mata kuliah.

Kampus Terakreditasi Unggul