Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Mengenal Ronggeng Jaipong Kesenian Sunda Cilacap, Tampil Memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Cilacap

Pj Bupati Yunita meminta agar kesenian ronggeng jaipong ikut memeriahkan HUT ke-167 Kabupaten Cilacap dengan tampil di Alun-alun Cilacap.

TRIBUN JATENG/PINGKY SETIYO ANGGRAENI
Pementasan ronggeng jaipong di Alun-alun Cilacap dalam rangka memeriahkan HUT ke-167 Kabupaten Cilacap, Minggu (19/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Barat membuat Kabupaten Cilacap kaya akan budaya.

Tak hanya budaya Banyumasan yang tumbuh di wilayah terluas di Jawa Tengah ini, namun juga budaya Sunda.

Salah satu kesenian dari negeri Parahyangan yang berkembang di Cilacap adalah ronggeng jaipong.

Kesenian ronggeng jaipong hingga saat ini tumbuh dan lestari di Desa Tambaksari, Kecamatan Wanareja.

Sebagai upaya melestarikan budaya Cilacap, Pj Bupati Yunita Dyah Suminar meminta agar kesenian ronggeng jaipong ikut memeriahkan HUT ke-167 Kabupaten Cilacap dengan tampil di Alun-alun Cilacap.

Baca juga: MAKIN MENGGELIAT, Awal Cuma 11 Kini Jadi 29 Desa Wisata, Semuanya Sudah Kantongi SK Bupati Cilacap

Tawaran untuk tampil menghibur para pejabat dan masyarakat di pusat kota tentunya merupakan sebuah kebanggan bagi grup gendhing Ekobudaya Nyi Arum Sari dari Desa Tambaksari ini.

Selain ikut serta memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Cilacap tercinta, tentu juga sebagai ajang memperkenalkan kesenian khas masyarakat Sunda Cilacap kepada khalayak umum.

"Luar biasa, intinya kami berterima kasih kepada Pemkab Cilacap yang sudah memberikan kesempatan kepada kami dari wilayah Cilacap barat untuk tampil memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Cilacap."

"Kami sangat berbahagia diberi kesempatan ini," ungkap Eko Widiyanto, Kades Tambaksari kepada Tribunjateng.com, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: Kebakaran Rumah di Kroya Cilacap

Dalam kesempatan langka ini, pihaknya memboyong sekira 50 personel grup gendhing Nyi Arum Sari.

Rinciannya ada 21 penari, 15 nayaga atau pemain gamelan, dan 14 pendamping.

Adapun pertunjukan ini dibuka dengan tarian resmi jaipong yang dilanjutkan dengan tayuban.

Para penari yang lemah gemulai ini juga mengajak masyarakat dan juga pejabat yang hadir untuk ikut menari.

Seorang penari, Amelia (26) mengungkapkan, dia dan teman-temannya sekira sudah satu bulan berlatih sebelum tampil di Alun-alun Cilacap.

Amelia bersama 20 teman lainnya bahkan sengaja berlatih setiap hari agar dapat tampil maksimal di hadapan masyarakat.

Baca juga: Menikmati Syahdunya Makan di Pinggir Danau di Cilacap, Kenikmatan Bertambah

"Kadang malam juga kami latihan dari pukul 20.00 hingga pukul 23.00," kata Amelia kepada Tribunjateng.com, Minggu (19/3/2023).

Walaupun bukan pertama kalinya bagi Amel tampil berjaipong dalam event-event besar, namun perasaan nervous tetap tak bisa terbendung ketika hari H tiba.

"Bangga sekali tentunya, walaupun kadang masih tidak percaya bisa tampil di kota," ujarnya.

Dikatakan Amelia bahwa berbagai persiapan pun dilakukan grup gendhing Nyi Arum Sari secara maksimal.

Bahkan mereka rela bermalam di Cilacap kota dan bangun pukul 03.00 untuk mempersiapkan riasan.

Sebagai informasi, ronggeng jaipong ini merupakan salah satu kesenian sekaligus media hiburan bagi masyarakat Desa Tambaksari.

Selain ditampilkan dalam event-event tertentu, ronggeng jaipong juga biasa tampil di tempat hajatan. (*)

Baca juga: Seminar Series Fitofarmaka, IDI Jateng Ajak Dokter Manfaatkan Kekayaan Alam Jadi Obat Tradisional

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Ditutup Sehari Penuh Karena Nyepi, Mulai Rabu Pukul 06.00 Wita

Baca juga: PGRI Jateng Tagih Janji Pusat, Penempatan 586 PPPK Guru yang Sempat Teranulir Tahun Ini

Baca juga: NASIB Tragis Siswi SMP di Padang, Disetubuhi Lalu Dibunuh, Korban Dikubur di Areal Rumah Kosong

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved