Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Opini Yudha Priyono: Merdeka Belajar untuk Merdeka Berbudaya

KATA merdeka sangat familiar di kalangan dunia pendidikan saat ini karena merupakan inti dari Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar dan merdeka berbudaya

Editor: m nur huda
bram
Yudha Priyono 

Banyak kegiatan di sekolah yang bisa dilakukan untuk membentuk merdeka belajar dari aspek kognitif dan sosial emosional. Contohnya adalah kegiatan senyum, salam, sapa saat masuk sekolah dan disambut dengan Bapak/Ibu Guru yang bertugas, dilanjutkan denga berdoa secara serempak. Setelah itu berdiri dengan sikap sempurna untuk mendengarkan lagu Indonesia Indonesia Raya yang diputar secara tepusat. Manfaat dari budaya tersebut akan membentuk murid yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia dan nasionalisme.

Dalam pembelajaran murid dibimbing untuk merdeka belajar karena adanya pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh semua guru. Pembelajaran tersebut menitikberatkan pada kebutuhan belajar, minat dan profil belajar murid. Semua murid mendapatkan hak belajar sesuai dengan tiga aspek belajar pada dirinya. Dengan begitu murid belajar dengan bahagia dan sepenuh hati yang merupakan esensi dari merdeka belajar.

Dalam menciptakan merdeka belajar, sekolah dapat membuat dan melaksanakan program program yang menumbuhkan kepemimpinan murid (student agency). Kepemimpinan murid tersebut melibatkan tiga aspek; aspirasi murid, pilihan murid dan keterlibatan murid. Posisi guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan panduan secara garis besar dan membimbing murid jika ada kesulitan.

Beberapa program telah dilaksanakan sekolah dalam membumikan merdeka belajar tersebut. Yang pertama adalah peringatan hari besar agama berbasis proyek setiap kelas. Dalam kegiatan tersebut murid bebas memberikan aspirasi bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, memilih kepanitiaan, setting tempat dan lain lain. Pada saat kegiatan, semua murid terlibat sehingga ada rasa memiliki. Dia akhiri dengan kegiatan refleksi.

Yang kedua adalah kegiatan Proyek Penguatan Pelajar Pancasila (P5). Program P5 yang telah dilakukan adalah pemanfaatan limbah plastik di lingkungan sekitar menjadi ecobrick. Pembelajaran lebih banyak ke praktik daripada teori.Murid menjadi merdeka dalam belajar karena mereka menjadi aktor utama yang beraspirasi, memilih dan terlibat langsung dalam kegiatan. (*tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved