Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Opini Imam Khanafi: Hilangya Pesona Karimunjawa karena Tambak Udang

Ombak kecil menggoyang-goyang kapal kecil dalam perjalanan dari Pulau Menjangan Besar menuju Menjangan Kecil di Kepulauan Karimunjawa. Air biru nan be

Editor: m nur huda
Tribun Jateng
Opini Ditulis Oleh Imam Khanafi (Pernah Melakukan Penelitian tentang Karmunjawa) 

Opini Ditulis Oleh Imam Khanafi (Pernah Melakukan Penelitian tentang Karmunjawa)

TRIBUNJATENG.COM - Ombak kecil menggoyang-goyang kapal kecil dalam perjalanan dari Pulau Menjangan Besar menuju Menjangan Kecil di Kepulauan Karimunjawa. Air biru nan bening di tengah Laut Jawa dan angin yang tidak terlalu kencang berembus menemani perjalanan saya. Ingatan saya langsung menuju kedua pulau tersebut dan tentang air yang biru dan pulau yang indah dan bisa dibilang surga kecil di bumi ini saat terlitas di beranda media sosial saya soal Karimunjawa.

Tapi semua itu hilang saat terdengan kabar bahwa Karimunjawa sekarang sangat menyedihkan. Keadaan kepulauan Karimunyawa yang terletak di Laut Jawa, sebelah utara Jepara seluas 1.043,834 Ha kini terancam kehilangan keindahannya dan pariwisatanya akan tercemar karena tambak udang.

Karimunjawa yang sebagai CAL (Cagar Alam Laut) adanya tambak udang ini sangat disayangkan dan seharusnya segera ditidak tegas. Sebagai TNL Karimunjawa menyimpan berbagai potensi yang tidak dimiliki daerah lain. Misalnya flora daratan yang terdiri dari hutan hujan tropis dataran rendah. Kondisi vegetasinya dilaporkan sebagian besar masih utuh, antara lain terdiri jenis jambon, rokok-rokok, bintangun, walik lor, ingas, meranti, laban, rumpun, meniran, sentol, gondorio, dan kepuh.

Hutan mangrove banyak dijumpai di sepanjang pesisir pantai Karimunjawa, Kemujan, Cemara Besar, Cemara Kecil, Krakal Besar, Krakal Kecil, dan Pulau Sintok. Juga terdapat hutan pantai dan kebun murni.

Yang tak kalah menarik adalah kondisi faunanya. Di kepulauan ini dapat dijumpai 12 famillia koral (karang) dan 33 genera koral. Satu di antaranya yang paling indah untuk dilihat adalah karang merah (tubipora musica). Sayang jenis ini hampir punah.

Lalu yang mengagumkan, di kepulauan sama terdapat 242 jenis ikan hias. Padahal negara penghasil ikan hias tersohor seperti Puerto Rico hanya memiliki 49 jenis, kemudian Hawai (60), Filipina (109), Singapura (32), Thailand (45), Srilangka (165), Kenya (95), dan Ethiopia (112).

Selain ikan hias, juga dapat dijumpai tidak kurang dari tujuh jenis ikan pangan berkualitas unggul yang mahal harga jualnya seperti ekor kuning, pisang-pisang, kerapu, kakap merah, lencam, kakatua, beronang, dan tongkol. Masih lagi ditambah dengan berbagai jenis ikan karang, binatang berkulit berduri (tripang, bulu babi, bintang laut, bintang laut berbulu, lili laut), dan aneka jenis penyu.

Tapi itu semua akan berlahan hilang karena adanya tambak udang di Karimunjawa. Karimunjawa yang punya lokasi wisata lengkap, baik darat maupun laut, akan hilang secara berlahan dan akan ditinggalkan oleh wisatawan.

Lambatnya penutupan

Pemkab Jepara pertengahan Maret lalu sudah merilis bakal menutup tambak udang yang ada di Pulau Karimunjawa, karena keberadaan tambak udang tersebut berdampak pada kerusakan terumbu karang yang ada perairan Pulau Karimunjawa. Dan akan ditutup sampai selesaikan panen tiba. Bahkan sudah dibentuk tim untuk itu, tapi masih ada pembangunan dan masuknya benih udang ke Karimunjawa.

Seharusnya tak ada cela dalam penanganan kerusakan seperti yang terjadi di Karimunjawa ini, karena sudah terbukti merusak dan itu sudah seharunya langsung dilakukan penutupan. Selain itu harus ada sangsi secara kultur bagi para penambak dengan melaukan pembersihan ke beberapa pantai yang sudah terdampak. Bagi aparat yang main mata dengan petambak juga harus dikasih sangsi juga.

Jika tidak segera di selesaikan nanti tak ada lagi pengunjung menikmati pantai berpasir putih seperti di Tanjung Gelam yang berada di ujung barat Pulau Karimun di Kepulauan Karimunjawa. Daya tarik wisata juga akan hilang di perairan Karimunjawa, wisatawan akan enggan menyelam atau diving. Titik menarik untuk penyelaman yang kaya akan terumbu karang dan biota laut akan berlahan hilang jika tambak udang tak segera diusir dari pulau indah itu.

Nah, bagi yang menyenangi wisata yang alami, mau cari apa lagi? Jika Karimunjawa penuh dengan tambak udang yang perlahan mengahapus keindahan itu. Semoga bermanfaat. (*tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved