Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tips dan Trik

Tips Menghindari Penyalahgunaan QRIS Menurut Bank Indonesia, Lihat Dulu Nama Pemiliknya

Penyalahgunaan QRIS yang terjadi di beberapa masjid di Jakarta membuat masyarakat harus waspada.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Kepala KPwBI Jateng Rahmat Dwisaputra (tengah). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyalahgunaan QRIS yang terjadi di beberapa masjid di Jakarta membuat masyarakat harus waspada.

Berikut ini beberapa tips untuk menghindari penyalahgunaan QRIS yang disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra.

Secara khusus, ia mengimbau merchant ataupun pengelola tempat ibadah untuk melakukan pengecekan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang disediakan.

Baca juga: QRIS BRI Launching Angkringan 1 Rupiah di Pasar Ramadan UMP

Baca juga: Duh! Tersangka Penipuan QRIS Palsu Beraksi di 38 Lokasi, Termasuk Bandara dan SPBU

Menurut Rahmat, QRIS yang biasa dipasang dengan dipajang atau menempelkan stiker ini bisa membuat orang tak bertanggung mencari-cari celah untuk memalsukannya.

"Gampang sekali orang menempelkan stiker, makanya merchant juga harus berhati-hati. Mungkin dua hari sekali cek namanya benar atau tidak, karena bisa ditukar atau bawa stiker ditempel aja.

Masjid dan rumah-rumah ibadah juga, kami mengimbau kepada merchant ataupun rumah ibadah untuk mengecek (QRIS) rutin," kata Rahmat baru-baru ini.

Rahmat di sisi itu menjelaskan, di Indonesia sendiri sebenarnya sistem penggunaan QRIS sudah cukup aman karena menampilkan nama pemilik atau pihak pengguna rekening/akun elektronik. Dengan tampilan nama tersebut, pengguna dan masyarakat sama-sama dapat menghindari adanya kesalahan dalam proses transaksi.

Di beberapa negara, kata Rahmat, bahkan tidak menampilkan nama pemilik rekening yang dituju.

"Jadi (untuk menghindari kasus pemalsuan QRIS) kalau kita ke toko, lihat dulu toko itu namanya sesuai atau tidak dengan tokonya," jelasnya.

Di sisi lain, terkait dengan adanya kasus penyalahgunaan QRIS di Jakarta beberapa waktu lalu, kata Rahmat, Bank Indonesia telah berkoordinasi dengan asosiasi sistem pembayaran untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat.

Sementara di sisi itu, Rahmat lebih lanjut juga mengimbau kepada masyarakat yang melakukan pembayaran seperti di merchant atau lainnya untuk juga mengecek dan memastikan kesesuaian nama pemilik rekening yang tertera pada QRIS yang disediakan.

"Kami imbau agar masyarakat juga berhati-hati, jangan asal 'tapping' langsung oke saja transfer uangnya. Dilihat dulu namanya," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved