Berita Karanganyar

Penataan Kawasan Perkotaan, DPUPR Karanganyar Butuh Tambahan Crane Pemangkas Pohon

DPUPR Kabupaten Karanganyar masih membutuhkan satu crane lagi yang digunakan untuk melakukan pemangkasan pohon. 

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
PEMKAB KARANGANYAR
Petugas DPUPR Kabupaten Karanganyar merobohkan pohon mati yang berada di depan Kantor PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, belum lama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - DPUPR Kabupaten Karanganyar masih membutuhkan satu crane guna memangkas sejumlah pohon dalam rangka penataan di kawasan perkotaan. 

Pejabat Fungsional DPUPR Kabupaten Karanganyar, Bambang Sukarjo menyampaikan, dinas hanya memiliki satu crane yang digunakan untuk merapikan pohon di kawasan perkotaan.

Sementara ini dinas masih dalam proses pengadaan satu crane baru dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. 

Baca juga: Siswi SMP dan SMK Hamil Jadi Perhatian Khusus di Karanganyar

"Sudah ada pemenang lelangnya dari Surabaya Jawa Timur."

"Ini tahap perakitan."

"Pertengahan bulan insya Allah sudah dikirim."

"Crane ini nanti untuk mengangkut potongan batang pohon ke truk saat melakukan perapian atau peremajaan pohon," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/5/2023). 

Dia menuturkan, selama ini potongan batang pohon yang diremajakan diangkut secara manual dan membutuhkan waktu lama.

Sehingga dengan adanya crane tersebut dapat mendukung kerja petugas lapangan saat melakukan penataan kota.

Baca juga: BREAKING NEWS: Terjadi Longsor di Karanganyar, Begini Nasib Keluarga Sutikno

Saat ditanya kebutuhan crane, terangnya, dinas masih membutuhkan satu crane lagi yang digunakan untuk melakukan pemangkasan pohon. 

"Saran Bupati, jalan lingkar semua harus diganti trembesi, padahal selama ini angsana semua."

"Jadi harus ada peremajaan," terangnya. 

Pihaknya berupaya supaya dapat dialokasikan anggaran pengadaan satu crane saat pembahasan APBD perubahan 2023. 

Sekretaris DPUPR Kabupaten Karanganyar, Sunarno menambahkan, sejumlah pohon angsana di jalan lingkar dan kawasan perkotaan itu ditanam sejak 1993-1994 atau saat momen adipura. 

"Peremajaan saat ini baru 5 persen, di sepanjang Jalan Lawu dan sekitaran Alun-alun Karanganyar," imbuhnya. (*)

Baca juga: Komitmen Pembangunan Jalan Kunduran-Botoreco-Doplang, Bupati Blora: Semoga 2024 Selesai Semua

Baca juga: Jelang Paripurna Ranperda RTRW, Massa Pendukung Tambak Udang Gelar Aksi di Depan DPRD Jepara

Baca juga: Peningkatan Keterampilan Berbicara Procedure Text Melalui Metode Demonstrasi

Baca juga: Gelar Upacara Hardiknas, Bukti Unwahas Semakin Berperan Mencerdaskan Anak Bangsa

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved