Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Asosiasi Unggas Ungkap Penyebab Harga Telur Tinggi

Harga telur di Jawa Tengah mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Di Kota Semarang, di antaranya.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
idayatul rohmah
Pedagang di Pasar Peterongan Semarang tampak sedang merapikan telur dagangannya, Senin (15/5/2023). Tribun Jateng/Idayatul Rohmah  

Sementara itu Suwardi menambahkan, untuk menstabilkan harga telur, para peternak sendiri mengharapkan pemerintah mendorong stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan.

Utamanya yakni pada jagung yang menjadi pakan ternak.

"Kedepan kami harap peraturan Badan Pangan (Nasional RI) nomor 5 tahun 2022 perlu dievaluasi berkaitan biaya ongkos produksinya, bukan harga telurnya.

Karena semua itu bermuara dari biaya ongkos produksi, bukan hasil akhirnya.

Peternak mengharap ada SPHP jagung agar dikembalikan ke harga Rp 5.000 sehingga nanti di SPHP telurnya Rp 25.000/Kg dan sampai konsumen Rp 28.000/Kg. 

Harga jagung sudah tembus Rp 6.000, pakan pabrik juga naik," imbuhnya.

Adapun di sisi itu, terkait dengan kenaikan harga ayam potong saat ini Suwardi juga menyebutkan masih wajar.

Hal itu mengingat ongkos produksi yang cukup tinggi.

"Harga ayam sebetulnya dengan harga Rp 38.000 - Rp 40.000/Kg wajar, karena memang disitu kembali pada biaya ongkos produksinya, bukan hasil akhirnya," imbuhnya. (idy)

Baca juga: KPU Jateng Terima Kunjungan Audiensi Perhimpunan Mahasiswa Katholik Sanctus Gregorius

Baca juga: UMP Berasama RJI Gelar Workshop Jurnal Ilmiah

Baca juga: 281 Polisi RW Dilantik Kapolres Kudus, Ini Tugas Mereka

Baca juga: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing: Konsep dan Implementasi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved