Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kisah Pasutri Purwokerto Berangkat Haji Bersepeda Ontel, Butuh 12 Bulan untuk Haji Tahun Depan

Nashrullah Ong (57) dan istri bersama sepeda tandemnya saat singgah di Karawang beberapa waktu lalu, Jumat (12/5/2023)

Istimewa/PENGURUS MASJID BAITUL ARQOM
Pasutri Nashrullah Ong dan Erma Hanurasari bersiap berangkat dari halaman Masjid Baitul Arqom, Sumampir, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM -- Nashrullah Ong (57) dan istri bersama sepeda tandemnya saat singgah di Karawang beberapa waktu lalu, Jumat (12/5/2023). Pasutri ini berangkat naik haji dengan bersepeda.

Nashrullah mendapat inspirasi dari teman asal Magelang yang telah berhasil ke tanah suci dengan sepeda.

Nah kali ini Nasrullah bersama Erma istrinya berangkat ke Tanah Suci dengan bersepeda atau gowes. Dari Purwokerto sudah berangkat sejak 7 Mei lalu.

Semangat dan tekad Nashrullah Ong (57) bersama sang istri tercinta Erma Hanura (57) patut diacungi jempol.

Sepasang suami istri warga Purwokerto ini menempuh perjalanan haji ke Tanah Suci dengan bersepeda. Mereka berangkat bersepeda dari Purwokerto, Minggu 7 Mei 2023.

Satu hal yang dia tanamkan dalam dirinya adalah tawakal itu mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan. Oleh karena itu menurutnya tawakal harus terus dipupuk dan dilatih.

"Ikhtiar sudah dilakukan, doa terus dipanjatkan. Tinggal tawakal saja yang terus dikuatkan. Jadi itu pegangan kami di perjalanan. Kira-kira butuh waktu 12 bulan," kata Nashrullah Ong kepada Tribunbanyumas.com.

Keinginan naik haji naik sepeda bermula ketika Nashrullah punya teman asal Magelang, yang telah berhasil ke tanah suci dengan sepeda.

Kisah itu menginspirasi dan memotivasinya melakukan hal yang sama. Temannya itu berangkat haji tahun lalu menggunakan sepeda federal usia 30 kurang.

"Dia gowes 100 kilometer sehari. Semula saya akan 'motoran' ke tanah suci. Tapi setelah ia pertimbangkan, menggunakan sepeda motor cukup ribet. Ternyata rumit, akhirnya saya pilih sepeda. Iya insyaallah haji 2024," ungkapnya.

Karena fisiknya yang tidak lagi muda tentu tidak bisa seperti kawannya yang mengayuh 100 kilometer sehari. Sebelum berangkat ia terus latihan dengan disiplin.

Bukan hanya bersepeda tapi juga berlari. Ia bahkan berlatih bersepeda sampai ke Jogja dalam waktu tiga hari yaitu 180 kilometer.

Rencana gowes ke tanah suci sempat membuat keluarganya khawatir. Tapi ia akhirnya bisa menyakinkan keluarga.

"Sepedanya sudah dimodifikasi. Gear juga sudah ganti yang enteng. Sepeda beli ke teman bekas seharga Rp 5 juta, upgrade sampai Rp 4 juta," ungkapnya.

Soal perbekalan ia tidak terlalu pikirkan. Ia tidak akan risau sebab ia yakin akan bertemu banyak orang baik di perjalanan. Sepanjang perjalanan ia sebut memang banyak bertemu orang-orang baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved