Berita Kudus

1.300 Buku Dipajang untuk Pengunjung CFD Kudus

Dinarpus Kabupaten Kudus menyiapkan 1.300 buku yang dipajang di dua unit mobil perpustakaan keliling di kawasan care free day (CFD) Alun-alun Simpang

Penulis: Saiful Ma'sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
BACA BUKU: Sejumlah pengunjung CFD mengakses layanan baca buku gratis oleh Dinarpus Kabupaten Kudus, Minggu (21/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kudus menyiapkan 1.300 buku yang dipajang di dua unit mobil perpustakaan keliling di kawasan care free day (CFD) Alun-alun Simpang Tujuh, Minggu (21/5/2023).

Buku-buku tersebut disiapkan bagi pengunjung CFD semua usia agar bisa dibaca gratis sembari menikmati sejuknya suasana pagi hari di pusat Kota Kretek.

Program itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Buku Sedunia 2023. 

Dinarpus Kudus menggandeng Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Kudus dalam rangka menyemarakkan gerakan gemar membaca, diiringi berbagai penampilan kesenian. 

Di antaranya adalah penampilan atraksi barongan bocah, baca puisi, atraksi pantomim, live musik, dan tari-tarian.

Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kudus, Sancaka Dwi Supani mengatakan, 1.300 buku ini disiapkan dalam rangka menggaungkan gerakan pembudayaan gemar membaca bagi masyarakat Kota Kretek.

Kata dia, gerakan ini selaras dengan visi dan misi Kabupaten Kudus yang mendorong masyarakatnya bangkit untuk menjadikan kabupaten yang maju, religius, modern, cerdas, dan sejahtera. 

"Biar lebih menarik, kami juga tampilkan beberapa kesenian, seperti seni barongan, tari, sampai nyanyi lagu gerakan ayo membaca. Kami berikan pelayanan membaca buku gratis, kami bawa 1.300 buku dengan dua armada perpustakaan keliling," terangnya.

Sancaka Dwi Supani menjelaskan, buku merupakan sumber ilmu yang bisa membuka jendela dunia. Karena itu, jangan sampai meninggalkan, apalagi lupa membaca buku

Pihaknya merasa cemas dengan kondisi generasi saat ini, utamanya kaum milenial yang semakin jauh dengan buku. Mereka lebih tertarik dengan dunia sosial media yang ada di gadget masing-masing.

Karena itu, pihaknya mengajak kepada para orangtua untuk mengedukasi kembali putra-putri masing-masing agar gemar membaca buku. Sebagai penyeimbang aktivitas di era dunia digitalisasi. 

"Biasanya, kalau sudah asyik main sosmed, akan lupa kebutuhan membaca buku. Padahal, bangsa yang pandai butuh membaca, guru yang hebat butuh membaca. karena bagaimanapun buku adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang bisa membuka jendela dunia," jelasnya. 

Seorang pengunjung, Hana Mustika mendukung penuh gerakan membaca buku yang dilakukan Dinarpus Kabupaten Kudus

Kata dia, ketertarikan anak-anak zaman sekarang dengan buku semakin menurun drastis. 

Mereka lebih asyik dengan dunia dan aktivitasnya yang dilakukan dengan smartphone. Seperti bermain game, sosial media, chatingan, dan aktivitas lainnya yang mengandalkan mudahnya akses internet. 

Hana berharap, gerakan semacam ini tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali saja. Namun perlu dilakukan rutin berkelanjutan untuk memantik minat baca masyarakat, utamanya kalangan anak-anak. 

"Dengan pelayanan perpustakaan keliling ini, saya sempatkan anak saya mampir untuk baca buku walau sebentar. Jadi anak bisa dapat hiburannya, juga dapat wawasan pengetahuan melalui buku," tuturnya. (Sam)

 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved