BRI Fellowship Journalism
Kunci Komunitas UMKM Pati Terus Maju: Bentuk Koperasi Pemasaran dan Adaptasi Transformasi Digital
Yuli sebagai pengurus komunitas dan koperasi pemasaran UMKM, penggunaan transaksi nontunai melalui QRIS lebih menguntungkan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Dalam hal ini, banyak anggota KUPAT yang menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, termasuk dirinya sendiri.
Yuli pernah mengambil KUR sebesar Rp 25 juta untuk menyokong pengembangan usaha madu murni miliknya.
Popularitas transaksi nontunai memang kian meningkat.
Aplikasi dompet digital terus bermunculan, perbankan juga terus mengembangkan aplikasi mobile banking yang memudahkan transaksi sehari-hari.
Mengunjungi gerai KUPAT di lobi The Safin Hotel Pati, Erik Setiawan (32), mengeluarkan ponsel seusai memilih produk keripik tempe dan kopi bubuk untuk dibawa pulang.
Dia membuka aplikasi BRImo untuk memindai QRIS yang ditunjukkan pramuniaga.
Kurang dari satu menit, transaksi beres.
"Lebih gampang bayar pakai cara begini."
"Apalagi kalau nominalnya mengandung pecahan kecil, misalnya Rp 50.400."
"Daripada penjual susah cari kembalian, lebih baik bayar secara nontunai begini."
"Prosesnya juga cepat," kata warga Kutoharjo, Kecamatan Pati ini kepada Tribunjateng.com, Senin (22/3/2023).
Sebagaimana diketahui, masyarakat dunia saat ini memang terus bergerak menuju cashless society.
Baca juga: Pimpin Upacara Harkitnas 2023, Kapolresta Pati Sampaikan Pesan Ini
Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sikapiuangmu.ojk.go.id, cashless society dalam Bahasa Indonesia berarti masyarakat tanpa uang tunai.
Tren masa kini menunjukkan semakin mantapnya perubahan kebiasaan masyarakat pada proses transaksi, dari tunai menjadi nontunai atau digital.
Masih dari artikel yang diterbitkan laman OJK, cashless society makin populer beberapa tahun terakhir dan begitu diminati masyarakat karena dirasa lebih efisien, praktis, cepat, serta mudah.
Transaksi nontunai juga memudahkan masyarakat karena tidak perlu repot lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar ketika keluar rumah.
Pemerintah juga terus berupaya memasyarakatkan transaksi nontunai.
Bahkan, Bank Indonesia (BI) telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sejak 14 Agustus 2014.
Hal ini bertujuan menciptakan sistem pembayaran yang aman, lancar, praktis, dan dapat mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien.
Sebagai bank milik negara, BRI juga berupaya mewujudkan cashless society.
Antara lain dengan menyosialisikan metode pembayaran QRIS pada masyarakat serta membentuk merchant-merchant yang mengakomodasi sistem pembayaran tersebut. (*)
Baca juga: Target JKN 2024 di Jawa Tengah: 98 Persen Penduduk Sudah Terlindungi
Baca juga: Terkendala Silon, 4 Parpol Ini Ajukan Ulang Bacaleg Pemilu 2024 di KPU Cilacap
Baca juga: Kembali Jadi Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta Diminta Ganjar Selesaikan Persoalan di Karimunjawa
Baca juga: Heboh Kereta Api Cagar Budaya KA Jaladara Penyok Ditabrak Mobil, KAI Tuntut Ganti Rugi
tribunjateng.com
tribun jateng
BRI
BRI Fellowship
Pati
Komunitas UMKM Kabupaten Pati
Kita Unggulan Pati
Yuli Sanjoto
Perbankan
UMKM
feature
Saiful Arifin
QRIS
BRI Cabang Pati
The Safin Hotel
Anak-anak PAUD Bunga Kartika Senang dan Kegiatan Belajar Jadi Nyaman Setelah Ada CSR BRI Peduli |
![]() |
---|
Mulai Bisnis di Usia Pensiun, Norma Warga Semarang Bisa Kirim Jahe Instan Isna ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Prihatin Lihat Perajin Kulit Lokal Bikin Produk KW, Sutiasih Dirikan Dias Genuine Leather Semarang |
![]() |
---|
Alasan Takut Panas Jadi Pendorong Yuta Bikin Kue Semprong Unik di Semarang, Begini Ceritanya |
![]() |
---|
Kisah Jatuh-Bangun Pengusaha Sablon di Pati Memulai Bisnis dengan Modal Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.