Berita Semarang
Harga Telur Melonjak Tinggi, Mbak Ita Segera Intervensi Harga di Pasar Kota Semarang
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera melakukan intervensi mengendalikan harga komoditas telur ayam ras uang mengalami lonjakan cukup tinggi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera melakukan intervensi mengendalikan harga komoditas telur ayam ras uang mengalami lonjakan cukup tinggi.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengantakan, telah mendapat informasi naiknya harga telur dari tim pengendalian inflasi daerah (TPID).
Dia pun lanngsung meminta bantuan kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk pengendalian harga telur.
Baca juga: Sudah Dua Minggu, Harga Telur di Semarang Tinggi
"Alhamdulillah, akan diintervensi dimasukkan ke pasar-pasar sebanyak 45 ton. Tentunya, ini akan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan telur dengan harga yang masih lama," kata Ita, sapaannya, Senin (29/5/2023).
Bantuan pasokan telur dari Bapanas tesebut, lanjut dia, akan digunakan untuk operasi pasar dalam rangka mengendalikan harga telur.
Selain itu, upaya intervensi juga dilakukan melalui penyelenggaraan pasar murah. Pemerintah Kota Semarang memiliki program Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) di seluruh kecamatan dan tempat ibadah. Badan Usaha Milik Petani (BUMP) turut terlibat dalam pasar murah.
"Kemarin, saya hadir di Gayamsari, dari BUMP jual telur di Pak Rahman seharga Rp 27.500 per kilogram walaupun harga di luar Rp30.000 per kilogram," paparnya.
Dia menduga, naiknya harga telur disebabkan karena permintaan naik.
Satu diantaranya karena saat ini musim masyarakat menggelar hajatan. Naiknya permintaan menyebabkan harga komoditas juga naik.
"Mungkin ini lagi musim orang kawinan. Kami akan upayakan agar harga komoditas, khususnya telur tidak naik," ujarnya.
Baca juga: Kota Semarang Dapat Kucuran Rp 45 Juta Dari Bapanas untuk Tekan Harga Telur
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dispan) Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan, Bapanas juga telah memberikan bantuan fasilitasi distribusi bagi pelaku usaha pangan dan BUMP.
"Harga telur lagi melonjak, kami coba ajukan bantuan ke Bapanas dapat Rp 45 juta untuk fasilitas distribusi. Anggaran itu langsung ditransfer ke pelaku usaha pangan, BUMP," jelasnya.
Adapun pantauan harga telur di Kota Semarang berdasarkan Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHati) Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp 31.200 per kilogram. (eyf)
Penerima Bisyarah di Semarang Naik, Pemkot Tambah Kuota dan Anggaran |
![]() |
---|
Kota Semarang Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Selasa 23 September 2025 |
![]() |
---|
Harga Ayam Potong Tembus Rp40 Ribu di Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
100 Siswa Sekolah Rakyat Kota Semarang Mulai Persiapan Ikuti MPLS |
![]() |
---|
Retribusi Anjlok Hingga Jual-Beli Lapak Ilegal, Persoalan di Balik Penataan Simpang Lima Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.