Pemuda di Purbalingga Gelar Pelatihan Dagang Daring untuk Kurangi Dampak Angka Tidak Sekolah

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA -- Anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang menembus puluhan anak. 

Diperlukan langkah nyata agar dampak dari angka tidak sekolah tidak berdampak sistemik dan destruktif di kemudian.

Ketua Pemberdayaan Pemuda Panusupan, Yatno mengaku saat ini terus berkoordinasi dengan berbagai mengatasi permasalahan tersebut.

Salah satunya dengan mengadakan pelatihan berdagang berbasis daring bagi para generasi muda bahkan usia dini agar kelak mereka bisa mandiri.

"Kami kemarin dari tanggal 30 Mei 2023 sampai 1 Juni 2023 melakukan pelatihan berdagang berbasis daring di MIM Bojongsana yang diikuti beberapa anak," katanya kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis, Senin (5/6/2023).

Dusun Bojongsana yang letaknya jauh dari kota menjadi tantangan tersendiri agar tidak kalah dengan daerah lain yang memiliki sumber daya mapan. 

Pada pelatihan yang ditatar oleh narasumber Kampung Marketer Karangmoncol tersebut, peserta diajari bagaimana membuat sosial media, meletakkan produknya di platform dan lain sebagainya.

"Kami menggandeng Kampung Marketer. Diajari membuat fan page Facebook, Instagram dan bagaimana menaruh produk di salah satu market place," katanya. 

Untuk Bojongsana sendiri ada produk yang seharusnya dikenal luas seperti kripik tempe.

Potensi lain yang ada di Bojongsana diharapkan bisa lebih dipasarkan sehingga dampak ekonomi dirasakan menyeluruh oleh warga Bojongsana dan kesejahteraan lebih komprehensif.

"Kami punya potensi. 

Salah satunya produk kripik tempe dan juga olahan hasil pertanian lain yang seharusnya bisa lebih dikenal secara luas," tutupnya. (jti) 

Baca juga: Penjualan Obat Tanpa Izin Mengkhawatirkan, Pemkab Jepara Perketat Pengawasan

Baca juga: Tanggapan DR M Junaidi, Pakar Hukum Tata Negara USM tentang Isu Putusan Mahkamah Konstitusi

Baca juga: Dedy Yon Beri 3 Petugas Kebersihan Jalan Kota Tegal Hadiah Sepeda 

Baca juga: Kawasan Muria Berpotensi Jadi Global Geopark and Culture