Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Rentan Terpapar HIV, Purel di Argorejo Semarang Ikut Tes VCT. Begini Hasilnya

Puluhan orang meliputi pengurus dan purel di kawasan Argorejo eks lokalisasi Sunan Kuning (SK), Kota Semarang menjalani pemeriksaan VCT.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
dok pribadi
Pengurus Paguyuban Karaoke Argorejo, Ari Istiyadi dan puluhan purel mengikuti tes VCT di Balai RW di Argorejo, Kota Semarang, Senin (5/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Puluhan orang meliputi pengurus dan purel di kawasan Argorejo eks lokalisasi Sunan Kuning (SK), Kota Semarang menjalani voluntary counseling and testing (VCT) atau pemeriksaan deteksi penyakit HIV

Serangkaian tes dan konseling tersebut diikuti secara sukarela oleh para pekerja di kawasan tersebut. 

Mereka menyadari sebagai kelompok rentan sehingga melakukan pemeriksaan sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi penyakit HIV.

Baca juga: Polisi Bongkar Prostitusi Online di Grobogan, Pelaku Jual Pacar Via MiChat, Sehari 4 Kali Kencan

"Ada 43 peserta pekerja karaoke dari Paguyuban Karaoke Argorejo dan 11 orang pengurus yang ikut tes VCT di Balai RW di Argorejo."

"Hasilnya NR, atau non reaktif. Artinya mereka negative terinfeksi HIV atau nihil," jelas pengurus Paguyuban Karaoke Argorejo, Ari Istiyadi, Senin (5/6/2023).

Argorejo sebelumnya merupakan tempat prostitusi yang lebih dikenal sebagai SK yang berada di Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang

Saking terkenalnya kawasan itu sebagai kawasan prostitusi muncul guyonan para wisatawan ketika berkunjung ke Semarang  yakni kurang lengkap bilamana tidak mampir ke KBRI, Kalibanteng Belok Kiri. 

Namun, kawasan SK sudah ditutup sejak tahun 2019 silam. 

Wilayah tersebut berubah menjadi kawasan karaoke.

Ari menyebut, tidak menutup kemungkinan terjadi transaksi seksual yang dilakukan antara pengunjung dengan pemandu Karaoke.

Kendati, kawasan Argorejo memiliki aturan tegas dilarang melakukan kegiatan prostitusi.

"Tidak ada jaminan, ketika ada transaksi di luar. Maka, kami mengadakan kegiatan tes VCT," bebernya.

Jumlah pekerja yang tercatat dan mendapat Kartu Ijin Kerja (KIK) di dalam Paguyuban Karaoke Argorejo sebanyak 398 orang. 

Mereka diperiksa secara berkala lantaran keterbatasan jumlah tenaga dari puskesmas.

Setiap tes maksimal 50 orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved