Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Temukan Pewarna Pakaian Saat Uji Sampel Makanan di Blora, Nurjaya Edukasi Layanan BPOM Mobile

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI mengambil sampel sejumlah makanan di Pasar Mulyorejo Blora ternyata mengandung pewarna pakaian.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: raka f pujangga
Dok. Humas Prokopim Blora
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI bersama dengan Anggota DPR RI, Edy Wuryanto saat memberikan edukasi kepada masyarakat kecamatan Cepu dan sekitarnya, Minggu (4/6/2023). 

Lewat kegiatan ini, Ia berharap agar masyarakat bisa lebih selektif, serta memiliki kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi produk makanan maupun obat-obatan yang sehat dan tidak memiliki kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh.

"Terkadang karena kita tidak tahu bisa jadi kita belanja beli makanan yang tidak sehat, yang suka belanja online juga agar diperhatikan, Harapanya dengan hadirnya BPOM ini, menyampaikan edukasi, bisa menambah wawasan kita agar bisa membedakan mana produk yang baik atau berbahaya untuk kesehatan kita," pungkas Mbak Etik sapaan akrabnya.

Koordinator dari Direktorat Siber Obat dan Makanan BPOM RI, Nurjaya Bangsawan menuturkan, dalam pengawasan obat dan makanan, dibutuhkan kerja sama dari tiga pilar dalam hal ini mencakup pemerintah, produsen, dan masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ia meminta kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan layanan BPOM Mobile, untuk mengecek apakah produk makanan maupun obat-obatan sudah terdaftar di BPOM atau belum.

"Kita berusaha untuk terus sosialisasi agar bapak ibu jadi konsumen yang cerdas, mengecek lewat aplikasi BPOM Mobile di smartphone. 

Ada dua, yakni pertama cara scan dengan barcode BPOM di produk, kemudian selanjutnya, bisa dengan cek NIE, pada aplikasi bisa dipilih kategorinya baik nomor registrasi, atau nama dagang, nama produsen.

"Nantinya akan muncul informasi terkait produk tersebut apakah terdaftar dalam Badan POM atau tidak," terangnya.

Dikatakannya, pemerintah terus bekerja keras dalam menangani peredaran obat dan makanan ilegal dan berbahaya, salah satunya di internet/secara online.

"Siapa saja yang beli secara online, seperti kosmetik maupun makanan, harus bijak menjadi konsumen cerdas untuk memilih produk yang tidak menimbulkan masalah, dengan mengecek izinnya," tambah Nurjaya Bangsawan.

Disampaikan, dari Januari-Maret 2023 pemerintah telah memblokir atau menghapus hingga 93 ribu link produk online, termasuk juga menindaklanjutinya.

Terpisah, Kepala Balai BPOM Jawa Tengah,  Lintang Purba Jaya, menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti halnya pewarna pakaian untuk digunakan pada bahan makanan.

Sebelum acara penyuluhan, demikian Lintang Purba Jaya, timnya telah mengambil sampel sejumlah makanan yang ada di beberapa pasar di Kecamatan Cepu.

Setelah diuji, pihaknya menemukan beberapa bahan makanan yang positif menggunakan pewarna pakaian.

"Tim dari Balai BPOM Semarang sudah mengambil sampel makanan di sekitar kita di Pasar Mulyorejo dan Pasar Kapuan. Tim sudah membeli sampel makanan untuk diuji apakah makanan yang beredar di sejumlah pasar ini aman," jelas dia.

"Dari beberapa sampel makanan yang kita uji, ada tiga makanan yang positif mengandung pewarna pakaian," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved