Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kisah Winarto Bermental Baja Merawat Bisnis Pengolahan Logam Meski Pernah Merugi Hingga Ratusan Juta

Mental baja Winarto (43), merawat bisnis pengolahan logam Meski pernah bangkrut dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Winarto (43) menunjukkan handel pintu buatan rumah produksi olahan logam miliknya di Desa Growong Kidul, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Rabu (7/6/2023). 

"Saya ditolong bos di sana. Dikasih kerjaan sampai sekarang. Karena keterbatasan modal, setiap butuh alat saya selalu dikasih pinjaman modal sama bos. Bahkan 80 persen alat yang saya miliki sekarang hampir semua awalnya pinjaman modal bos saya," ujar dia.

Baca juga: Cerita Noor Chayati Warga Kudus Kembangkan Bisnis Emas Logam Mulia, Awalnya Cuma Investasi

Kini, produk-produk logam buatan Winarto secara rutin dikirim ke Jakarta, Bekasi, Magelang, Semarang, dan Surabaya. Klien di Jakarta itu hingga kini masih jadi klien utamanya yang dia suplai barang hingga 70 persen dari total kapasitas produksi.

"Paling tidak seminggu dua kali selalu kirim. Kapasitas produksi saya per hari sekarang 250-300 biji tiap jenis produk logam. Omzet kalau pas rame satu pekan bisa Rp 90 juta - Rp 100 juta. Kalau pas sepi Rp 60 juta - Rp 70 juta," papar Winarto.

Saat masih tertatih-tatih membangkitkan kembali usahanya di tengah kredit yang masih macet, Winarto mengaku dibantu oleh Mantri dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Juwana I.

"Dibantu Mantri BRI, saya diberi pinjaman lagi. Alhamdulillah tanggungan perbankan sebelumnya juga sudah lunas, sudah clear. Alhamdulillah BI Checking mulai hijau awal bulan ini," kata dia.

Awal Juni 2023 ini, Winarto kembali mendapat pinjaman modal Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) dari BRI Unit Juwana 1 sebesar Rp 250 juta.

"Sebagian saya pakai untuk menambah bahan produksi. Kalau alat saat ini sudah cukup. Pinjaman modal ini memang saya butuhkan. Karena di bidang usaha ini persaingan semakin ketat. Kalau kalah modal, kita kalah di pasaran. Karena itu saya butuh dana cadangan untuk membackup usaha," jelas dia.

Winarto bersyukur saat ini usahanya mulai stabil. Dia berharap bisnisnya terus bertahan dan ia bisa terus menjaga hubungan baik dengan para relasi bisnis.

Kepala Unit BRI Juwana 1, Erwin Baharuddin, menilai kisah perjuangan Winarto mempertahan bisnisnya sangat inspiratif.

"Dulu beliau sempat jatuh karena piutang tidak tertagih oleh konsumennya. Namun beliau tetap semangat menjalankan usaha sampai bangkit lagi walaupun waktu itu masih meninggalkan tunggakan di BRI," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/6/2023).

Erwin mengatakan, mulanya Mantri BRI rutin mendatangi Winarto hanya untuk urusan penagihan tunggakan. 

Baca juga: Sentra IKM Logam KIW Kota Semarang Diproyeksikan Jadi Obyek Wisata Berbasis Eduksi

Namun, dari komunikasi yang terjalin, pihaknya menilai usaha yang dijalankan Winarto sangat berpotensi untuk berkembang.

Hal ini mendorong pihaknya melalui Mantri BRI untuk melakukan pendampingan.

"Orangnya punya mindset positif untuk bangkit lagi. Itu yang mengawali kami berani memberi pinjaman, pembiayaan lagi untuk mengembangkan usahanya. Sekarang usahanya sudah sehat dan semakin besar," tandas Erwin. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved