Liputan Khusus
Tahun 2022 Jateng Salurkan 24 Ribu Pekerja Migran ke Beberapa Negara
Sepanjang tahun 2022, Jawa Tengah sudah menyalurkan sebanyak 24.198 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI ke beberapa negara.
Terbujuk Rayu
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jawa Tengah meminta masyarakat agar tak tergoda bujuk rayu bekerja di luar negeri. Supaya masyarakat terhindar dari praktik TPPO. Bujuk rayu, iming-iming itu biasanya dilakukan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) ilegal.
Menggunakan iming-iming gaji fantastis dan kemewahan fasilitas, mereka bisa leluasa menjebak para korban yang cenderung masih awam soal ketenagakerjaan.
Sub Kordinator Perlindungan dan Pemberdayaan BP2MI Jateng, Danang Adi Luhur mengatakan pihaknya terus gencar memerangi praktik tenaga kerja ilegal.
"Kita sudah sering sosialisasi ke masyarakat supaya jangan tergoda iming-iming LPK atau lembaga ketenagakerjaan yang tidak resmi," katanya ditemui Tribunjateng.com di kantornya, Jumat (9/6/2023).
Ia juga meminta masyarakat untuk tak segan-segan menghubungi Disnaker kota/kabupaten jika menemukan kejanggalan.
Dikatakannya, hal itu dilakukan agar tak terjadi penggelapan tenaga kerja.
"Untuk memastikan apakah LPK resmi atau tidak, masyarakat bisa minta data ke Disnaker Kota atau BP2MI untuk melihat LPK atau tempat kerja yang akan dikerjakan," tegasnya.
Ia menegaskan, LPK tidak berwenang untuk memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri. "Perlu diperhatikan lagi bahwa tugas LPK itu hanya melatih calon tenaga kerja," jelas Danang.
Anggota DPR RI Komisi 2, Riyanta mengatakan saat ini persoalan tenaga kerja ilegal perlu mendapat perhatian khusus. Terutama di Jawa Tengah. Ia menyebut, banyak masyarakat di Jateng yang menjadi korban, TKI ilegal.
"Basis di Jateng itu Pati, Cilacap, Wonosobo, Kendal, Purbalingga dan Grobogan," kata Riyanta saat melakukan kunjungan ke BP2MI pada Jumat (9/6/2023).
Terkait kasus yang menimpa calon TKI di Pati, ia meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas.
"Penipuan sudah kita laporkan polisi untuk mengusut tuntas. Adanya penipuan calon tenaga migran, korban ada di seluruh Jateng," terangnya.
Seharusnya negara menyediakan lapangan kerja. Karena lapangan kerja terbatas maka banyak migran berangkat ke luar negeri untuk mengadu nasib.
Sayangnya hal ini dimanfaatkan oleh para calo. Sehingga mereka yang niat awal ingin jadi migran resmi, malah terjebak oleh iming-iming calo. (tim-bersambung/tribun jateng cetak)
Kenapa Kanker Serviks Membahayakan? Ahli Kanker Sarankan Wanita Telah Menikah Rutin Skrining Berkala |
![]() |
---|
Liputan Khusus: Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksin HPV |
![]() |
---|
Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng, Ini Upaya Pencegahan Oleh Pemprov |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS : Kanker Serviks Ancam Kaum Hawa, Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng |
![]() |
---|
Apindo Nilai Praktik Dumping China Merusak Pasaran Produk Lokal, Pemprov Pertemukan UKM dan Buyer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.